news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Satu Capres Turki Mundur, Erdogan Diramalkan Kalah Pilpres

12 Mei 2023 16:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muharrem Ince memberi isyarat saat mengumumkan pengunduran dirinya dari partai oposisi utama Turki, CHP, di Ankara, Turki, Senin, 8 Februari 2021. Foto: AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Muharrem Ince memberi isyarat saat mengumumkan pengunduran dirinya dari partai oposisi utama Turki, CHP, di Ankara, Turki, Senin, 8 Februari 2021. Foto: AP Photo
ADVERTISEMENT
Salah satu capres Turki, Muharrem Ince, memutuskan mundur dari pencalonan. Keputusan Ince membuat prediksi kekalahan petahana Recep Tayyip Erdogan makin nyata.
ADVERTISEMENT
Dalam jajak pendapat jelang pemilu Turki pada Minggu (14/5), Ince hanya mendapat dukungan rendah. Meski demikian, pencalonan Ince dikhawatirkan kelompok oposisi akan memecah suara pihak-pihak anti-Erdogan.
Akhirnya setelah lewat pertimbangan panjang, Ince memutuskan menarik diri dari persaingan menuju kursi orang nomor satu di Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki melalui tautan video, di istana Presiden di Ankara, Kamis (27/4/2023). Foto: Kepresidenan Turki melalui AP
"Saya keluar dari persaingan. Saya melakukan ini demi negara saya," kata Ince dalam konferensi pers di Ankara seperti dikutip dari CNN.
"Saya tidak mau mereka menyalahkan saya bila nanti mereka kalah," kata Ince menyinggung kelompok oposisi Erdogan.
Meski menarik diri dari pencapresan, Ince menegaskan Partai Tanah Air bentukannya tetap ikut serta pada pileg mendatang.
"Saya mendesak semua rumah tangga untuk memberikan Partai Tanah Air setidaknya satu suara," kata dia.
ADVERTISEMENT
Saat menyampaikan pengunduran diri Ince tidak memberikan dukungan kepada calon lain.
Kemal Kilicdaroglu. Foto: OZAN KOSE / AFP
Ince hanya mengatakan pengunduran diri dilakukan setelah berulang kali menjadi korban fitnah politik. Ince dituduh pernah melakukan tindak pidana kekerasan di masa lalu.
Mengetahui Ince mundur Erdogan angkat bicara. Ia berharap keputusan itu tak diambil Ince, sebab alasannya masih belum jelas.
Pemilu Turki digelar lima tahun sekali. Kandidat wajib mendapat lima puluh persen suara lebih demi memenangkan pemilu. Bila tidak ada calon mencapai itu maka akan digelar putaran dua.
Dalam beberapa jajak pendapat, Erdogan yang berkuasa dua dekade diprediksi kalah. Erdogan selalu tertinggal pada jajak pendapat dari pesaingnya Kemal Kilicdaroglu, yang setelah Ince mundur diprediksi akan mendapat limpahan suara dari kelompok anti-Erdogan lainnya.
ADVERTISEMENT