Satu Keluarga di Mesir Tewas Ditembak Usai Membaptis Anaknya

3 November 2018 4:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Ilustrasi penembakan. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Sejumlah pria bersenjata menyerang rombongan keluarga yang baru kembali dari membaptis anaknya di Biara St Samuel the Confessor, Minya, Mesir, Jumat (3/11). Akibat serangan tersebut, setidaknya enam orang tewas sementara 18 orang lainnya, termasuk anak-anak, terluka.
ADVERTISEMENT
"Keenam korban tewas berasal dari keluarga yang sama, dan 18 orangnya lainnya, termasuk anak-anak, terluka," kata juru bicara Gereja Koptik dilansir Reuters, Sabtu (3/11).
ISIS telah mengklaim penyerangan tersebut sebagai ulahnya. Mereka juga mengklaim telah membunuh 13 orang dalam serangan tersebut, namun tidak memberikan bukti atas keterlibatannya.
"Operasi ini datang sebagai balas dendam untuk saudara kita yang ditangkap rezim Mesir yang murtad, dan kami menjanjikan lebih banyak serangan kepada semua pihaknya yang membantunya," kata kelompok tersebut dalam pernyataannya usai penyerangan.
Sebelumnya, pasukan keamanan Mesir telah menangkap enam perempuan, termasuk putri mantan kandidat presiden Ikhawanul Muslimin, karena diduga berhubungan dengan ISIS. Namun, Ikhwanul Muslimin telah membantah tuduhan tersebut.
Dalam penyerangan tersebut, seorang saksi mata mengaku para penyerang mulai menembaki dua buah bus yang melaju dari gereja. Namun, para penyerang tersebut melarikan diri tak lama setelah insiden.
ADVERTISEMENT
"Beberapa dari kami datang dan mencoba untuk memblokir jalan mereka. Ada tiga kendaraan roda empat dan mereka mulai menembak. Para militan menggunakan pakaian putih dan sorban kotak-kotak," kata salah satu saksi mata.