Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal Bandung? Setelah berhasil masuk dalam jajaran 47 kota dari 33 negara di seluruh dunia sebagai kota kreatif (Creative Cities Network) di markas UNESCO, Paris, 11 Desember 2015, kota ini kembali membangun ikon percontohan di Asia Tenggara, yaitu Bandung Creative Hub (BCH).
ADVERTISEMENT
Konsep BCH sudah direncanakan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, begitu matang. Area dengan luas 5.400 meter persegi itu telah rampung 95 persen. Site Engineer pembangunan BCH, Aji Susanto (27), menuturkan lokasi ini nantinya akan menjadi pusat komunitas kreatif anak-anak muda seantero Bandung.
"Nanti kan ada seperti Bandung Creative Forum, membawahi banyak komunitas seperti lukis, fotografi, musik, dan juga nanti disulap jadi tempat nongkrong anak muda," ujar Aji saat ditemui kumparan di proyek BCH beberapa waktu lalu.
Aji menuturkan, bangunan ini akan berbentuk poligon. Penggunaan teknologi Aluminium Compostie Panel (ACP) sebagai satu metode percepatan penyelesaian pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu 9 bulan dengan fasilitas beragam di setiap lantainya.
ADVERTISEMENT
"Ada design store, musala, teater pertunjukan, kedai kopi, perpustakaan, dan design art studio bagi para pelukis untuk memamerkan karyanya. Di lantai 3, ada auditorium berbentuk bioskop, studio musik, serta galeri untuk kegiatan pameran. Selanjutnya di lantai 4 dan 5 akan ada ruang workshop, studio foto dan tentunya fashion gallery," kata Aji.
Keunikan lainnya dari bangunan tersebut yakni dalam penentuan warna di eksterior gedung. Warna gedung itu akan diseragamkan dengan identitas Kota Bandung yang didominasi beragam warna. Kuning sebagai bentuk kesejahteraan, biru mewakilkan kesetiaan, hijau berarti kemakmuran, dan warna oranye yang melambangkan kesatuan.
Menengok sisi luar gedung, sebanyak 640 titik lampu menutupi seluruh tembok bangunan yang berwarna-warni itu akan menyala pada malam hari mengikuti ritme lagu yang diputar dari dalam gedung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kolam air mancur ritmis dan kursi 'amoeba' di sepanjang trotoar turut menghiasi sudut perempatan Jalan Laswi Kota Bandung.
Pembangunan BCH yang melibatkan 60 pekerja ini akan terus dikebut. Ari mengaku BCH sudah memasuki tahapan pemeliharaan atau masa retensi.
"Semua pekerja pun begitu optimistis, enggak hanya visinya saja bekerja, tapi kita jadikan ini kebanggaan lah untuk menyelesaikan bangunan ini. Makanya istilahnya Kang Emil beberapa kali datang jadi 'mandor' turun langsung, karena memang sudah sangat sayang sama bangunan ini," ujar Aji.