Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Saudi Incar Lebih Banyak Lagi Pangeran yang Diduga Korupsi
7 November 2017 10:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Penangkapan para pangeran dan pejabat pada Sabtu lalu adalah langkah awal Arab Saudi dalam upaya memberantas korupsi. Akan ada banyak lagi petinggi negara yang akan ditangkap dalam proses ini.
ADVERTISEMENT
Menurut jaksa agung Saudi Saud al-Mojeb kepada Reuters, Senin (6/11), penangkapan para pangeran dan pejabat akhir pekan lalu adalah "tahap pertama" dari pemberantasan korupsi di negara itu.
Ada 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri yang ditahan Sabtu lalu, sesaat setelah pembentukan Komisi Antikorupsi Saudi. Salah satunya adalah pengusaha kesohor Pangeran Alwaleed bin Talal.
Saat ini Komisi Antikorupsi Saudi telah mengeluarkan daftar surat larangan terbang untuk beberapa petinggi. Aparat di bandara-bandara Saudi juga telah melarang pemilik jet pribadi untuk terbang tanpa adanya izin.
Anggota Komisi Antikorupsi Saudi Khalid bin Abdulmohsen Al-Mehaisen mengatakan penyidik telah mengumpulkan bukti selama tiga tahun dan akan "mengidentifikasi pelakunya, mengeluarkan surat penangkapan dan larangan bepergian dan membawa mereka ke pengadilan."
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sumber di kerajaan Arab Saudi kepada Reuters mengatakan bank-bank di Saudi telah membekukan seluruh rekening pada tersangka yang ditahan.
Aparat Arab Saudi memulai proses penyelidikan terhadap para pangeran dan pejabat negara yang ditahan. Tuduhan korupsi terhadap mereka termasuk pencucian uang, penyuapan, pemerasan, dan penyalahgunaan jabatan demi keuntungan pribadi, kata pejabat Saudi kepada Reuters.
Komisi antikorupsi yang dipimpin putra mahkota Mohammed bin Salman punya wewenang untuk membekukan aset para tersangka korupsi di dalam dan luar negeri, bahkan sebelum hasil penyelidikan diketahui.
Jaksa agung Saud al-Mojeb mengatakan para tahanan telah diinterogasi dan mengumpulkan "bukti dalam jumlah banyak."
"Kemarin bukan jadi awal, tapi akhir dari fase pertama dari program anti-korupsi kami," kata Mojeb.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan penyelidikan dilakukan secara rahasia "demi menjaga integritas dari proses hukum dan memastikan tidak ada yang lolos dari hukum."