Saudi Jalin Komunikasi dengan Turki soal Situasi Suriah

8 Desember 2024 22:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Suriah merayakan kedatangan pejuang oposisi di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: Omar Sanadiki/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga Suriah merayakan kedatangan pejuang oposisi di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: Omar Sanadiki/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat di Arab Saudi mengatakan Saudi telah berkomunikasi dengan Turki dan pihak lainnya terkait situasi di Suriah pada Minggu (8/12). Hal ini dilakukan untuk menghindari kekacauan setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak.
ADVERTISEMENT
"Kami terus berkomunikasi dengan Turki dan setiap pemangku kepentingan yang terlibat," kata pejabat itu kepada Reuters.
Assad dikabarkan telah meninggalkan Suriah. Arab Saudi memastikan tidak mengetahui keberadaannya.
Pejabat tersebut mengatakan, Assad jatuh karena gagal melibatkan beberapa aktor regional dan pihak oposisi.
"Pemerintah Turki berupaya untuk melibatkan dan berkoordinasi dengan pemerintah Suriah, tetapi pendekatan ini ditolak," katanya.
"Situasi saat ini merupakan konsekuensi langsung dari kurangnya keterlibatan pemerintah Suriah dalam proses politik. Hasil ini mencerminkan hasil yang tak terelakkan dari sikap keras kepala tersebut,” tambahnya.
Arab Saudi sempat memberikan penangguhan terhaadap Assad sehingga dia dapat berkunjung ke negara itu untuk menghadiri pertemuan puncak Liga Arab dan berjumpa dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
ADVERTISEMENT
"Harapannya adalah bahwa langkah ini akan memengaruhi pemerintah Suriah untuk terlibat lebih konstruktif dengan oposisi dan berbagai pemangku kepentingan di Suriah dan di kawasan itu, daripada membiarkan kebuntuan yang ada dan perdamaian yang rapuh dianggap remeh," kata pejabat itu.
"Kami menekankan bahwa situasi ini tidak boleh diremehkan, karena masih belum pasti. Sayangnya, pesan ini tidak menghasilkan tindakan yang berarti dari pihak Suriah," tambahnya.
Pejabat itu mengatakan peristiwa di Suriah menunjukkan beberapa aspek positif yang ia harapkan akan terus berlanjut.
"Terutama, transisi telah terjadi tanpa pertumpahan darah, yang menggembirakan. Selain itu, kami menghargai pernyataan dari berbagai pemangku kepentingan yang menekankan pentingnya melindungi lembaga negara, kedaulatan Suriah, dan hak-hak kelompok minoritas," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap tren positif ini terus berlanjut dan berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mempertahankan momentum ini," pungkasnya.