Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saudi Royal Guard Regiment, Pengawal Khusus Raja Salman
23 Februari 2017 19:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz ke setiap negara tujuan selalu menjadi sebuah bahasan yang menarik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya soal ratusan milyar rupiah yang ia habiskan untuk hal-hal mubazir --seperti parade ratusan mobil mewah, sewa hotel paling mewah yang bisa didapatkan, juga sewa pantai yang tak akan dilakukan pemimpin-pemimpin negara lain--, kunjungan Raja Salman selalu mengerahkan manpower yang banyak untuk menjaganya dari ancaman yang mungkin mencelakai.
Dan itu tak hanya dilakukan sekali-dua kali. Ke manapun ia berkunjung, ratusan tenaga keamanan selalu dikerahkan untuk menjamin keselamatan sang Raja dan puluhan pejabat yang menyertai.
Satuan yang paling bertanggung jawab tentang kesalamatan Raja Saudi adalah Saudi Royal Guard Regiment. Pada awal dibentuk, satuan ini merupakan pasukan yang independen. Meski begitu, mulai tahun 1964 pasukan ini bergabung dengan militer Arab Saudi, meski misinya tetap sama: menjaga Raja Saudi di setiap waktu.
ADVERTISEMENT
Pasukan ini melapor dan bertanggung jawab secara langsung kepada raja dan, untuk alasan keamanan, mempertahankan jaringan komunikasi yang berbeda dari satuan militer lainnya.
Pasukan Royal Guard Regiment kerap terlihat menggunakan gamis dan surban putih. Meski begitu, di beberapa kesempatan pasukan tersebut juga terlihat menggunakan seragam militer tradisional dengan baret berwarna hijau.
Pasukan ini terdiri dari tiga batalion ringan yang bermarkas di dekat Riyadh. Saat ini, komandan Royal Guard Arab Saudi adalah Jenderal Hamad bin Muhammad Al Uhali.
Saat melawat di Turki, tidak kurang dari 300 tim keamanan yang mendahului kedatangan Raja Salman ke Ankara, khusus untuk mempersiapkan kedatangan sang raja pada April 2016.
Petugas keamanan Raja Salman dalam kunjungan ke Ankara tersebut juga menyewa hotel bintang lima, JW Marriott, secara penuh. Dilansir Guardian, jendela selebar 450 meter persegi yang menutupi ruangan King Suite yang digunakan Raja Salman juga ditutupi oleh kaca anti peluru.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, tembok yang ada pun dilapisi semen khusus anti bom. Usaha-usaha pengamanan hotel tersebut menghabiskan dana sekitar 10 juta dolar AS.
Sebelum perjalanan ke Turki tersebut, Raja Salman juga pernah mendapatkan kritik keras dari masyarakat Prancis atas tindakan-tindakannya saat mengunjungi negara mode itu di Juli 2015.
Saat berkunjung dengan 500 rombongan yang didominasi petugas keamanannya, Raja Salman memutuskan untuk menyewa sebuah komplek pantai di Cannes sepanjang satu kilometer.
Bahkan, untuk menunjang keamanan kunjungan orang pertama miliuner minyak Arab tersebut, zona seluas 300 meter dari bibir pantai juga disterilkan.
Rencana tersebut jelas menuai protes keras dari warga sekitar Cannes. Akibat protes tersebut, liburan Raja Salman berpindah ke kompleks pribadinya di Maroko.
ADVERTISEMENT
Sama seperti yang terjadi di Turki, Raja Salman kembali menyewa satu hotel penuh --atau sekitar 222 kamar Four Seasons Hotel yang biaya sewanya mencapai 2000 dolar AS per kamar per hari.
Tidak diketahui jumlah pasti keamanan. Meski demikian, iring-iringannya membutuhkan sekitar 200 mobil mewah Mercedes; maka kita tahu berapa kira-kira petugas yang berada di dalamnya.
Sementara untuk kunjungannya ke Indonesia, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) telah mengeluarkan pernyataan yang intinya hanya akan mengamankan khusus kepada keluarga inti, yaitu kepala negara dan putera-puterinya.
Sementara, Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono menyatakan bahwa sisa rombongan yang lain akan diamankan oleh pihak kepolisian RI.
ADVERTISEMENT