news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sauna Komunitas Gay di Spanyol Ditutup, Diduga Jadi Biang Wabah Cacar Monyet

21 Mei 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi LGBT. Foto: Sokolov Olleg/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi LGBT. Foto: Sokolov Olleg/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah sauna di Madrid, Spanyol, terpaksa ditutup karena diduga terkait wabah cacar monyet 'Monkeypox' di negara ini. Penutupan ini dipastikan langsung otoritas kesehatan setempat, Jumat (20/5).
ADVERTISEMENT
Sauna bernama Paraiso --yang berarti surga-- ini dikenal sebagai 'tempat ramah bagi komunitas gay'. Di media sosial, pihak sauna memastikan akan menutup pintunya.
"Sauna Paraiso akan tetap ditutup selama beberapa hari ke depan, tindakan pencegahan dalam menghadapi peringatan...atas munculnya apa yang disebut infeksi cacar monyet di wilayah Madrid," ujar pihak pengelola Sauna Paraiso dikutip dari AFP, Sabtu (21/5).
Enrique Ruiz Escudero, seorang pejabat kesehatan Madrid, mengatakan kepada wartawan bahwa pihak berwenang telah mencatat 21 kasus yang dikonfirmasi dan 19 kasus yang dicurigai.
"Kebanyakan orang yang dites positif memiliki tautan ke sumber ini (aktivitas di Sauna Paraiso)," jelasnya.
Terakhir, jumlah cacar monyet terbaru dari Kementerian Kesehatan Spanyol adalah tujuh kasus yang dikonfirmasi secara nasional dan 23 orang yang dites positif virus "non-manusia" tetapi masih menunggu hasil lebih lanjut. Jumlah ini belum termasuk dari dugaan kasus infeksi di Sauna Paraiso.
Bagian dari jaringan kulit, diambil dari lesi pada kulit monyet, yang telah terinfeksi virus monkeypox, terlihat pada pembesaran 50X pada hari keempat perkembangan ruam pada tahun 1968. Foto: CDC/Handout via REUTERS
Daerah lain di Spanyol, termasuk Galicia, Basque Country, dan Estremadura, juga telah melaporkan dugaan infeksi cacar monyet.
ADVERTISEMENT
Cacar monyet biasanya tidak berakibat fatal tetapi sering dialami orang dengan gejala demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan dan ruam seperti cacar air di tangan dan wajah.
Virus dapat ditularkan melalui kontak dengan lesi kulit atau tetesan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, serta barang-barang seperti tempat tidur hingga handuk.
WHO tengah menyelidiki kasus infeksi cacar monyet berkaitan dengan aktivitas seksual, khususnya pada gay dan biseksual. Pasalnya, beberapa kasus cacar monyet di Inggris diidap pria gay dan biseksual.
Kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), Susan Hopkins, pun mendesak pria gay dan biseksual untuk mewaspadai gejalanya, dengan mengatakan "proporsi penting" kasus di Inggris dan Eropa berasal dari kelompok ini.
ADVERTISEMENT