Saut Situmorang: Bila Jokowi Bilang TWK Bukan Urusan Saya, Lantas Urusanmu Apa?

30 September 2021 17:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
76
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan pimpinan KPK Saut Situmorang (kanan) menyampaikan orasi disaksikan penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan (kiri) saat mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Rabu (15/9/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pimpinan KPK Saut Situmorang (kanan) menyampaikan orasi disaksikan penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan (kiri) saat mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Rabu (15/9/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mantan pimpinan KPK Saut Situmorang menyayangkan sikap acuh Presiden Jokowi terhadap nasib 57 Pegawai KPK yang akhirnya resmi diberhentikan karena tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Mereka resmi menanggalkan posisinya sebagai pegawai KPK per hari ini, Kamis (30/9).
ADVERTISEMENT
Saut menilai ketidakpastian sikap Jokowi terhadap nasib 57 pegawai KPK sebelum pemecatan terjadi, lebih buruk dari segala bentuk ketidakpastian yang saat ini ada. Ia pun menyayangkan Jokowi yang tak kunjung mengambil sikap atas permasalahan itu.
"Sebagaimana ketidakpastian yang ada di luar saat ini. Ada ketidakpastian yang terjadi di Republik ini, tapi sayangnya presidennya hanya diam dan bilang itu bukan urusan saya," ujar Saut dalam pernyataannya di Gedung KPK, Kamis (30/9).
Padahal, menurut dia, isu korupsi dan penanganan di bidang hukum merupakan salah satu bagian dari kerja seorang presiden. Jika memang hal itu tak dipikirkan Jokowi, Saut pun mempertanyakan apa sebenarnya hal yang jadi prioritasnya saat ini.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai tanam Mangrove di Bengkalis, Riau, Selasa (28/9). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Oleh karena itu, dia mengatakan suatu kebohongan besar jika ada seseorang atau pejabat publik yang mengatakan bahwa KPK saat ini sedang baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang bilang bahwa pemberantasan korupsi hari ini berjalan pada jalan yang benar, orang itu pasti bohong besar. Nyatanya perilaku-perilaku di bawah saat ini sampai ke atas sampai saat ini masih kita lihat," kata Saut.
"Kemudian ada orang-orang baik dari 70 lebih berupaya berbuat baik, meluruskan jalan-jalan yang tidak benar itu, kemudian dia mengalami nasib yang sama," tutupnya