Saut Situmorang: Pemerintah Sibuk Cari Justifikasi, Padahal Masalahnya Korupsi

17 Oktober 2021 20:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang saat konferensi pers KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang saat konferensi pers KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisioner KPK Saut Situmorang menilai pemerintahan sekarang tak lagi bisa diandalkan untuk melakukan perubahan. Terutama urusan pemberantasan korupsi.
ADVERTISEMENT
Menurut Saut, penyingkiran 57 pegawai KPK yang sangat kontroversial bermula dari kehendak merevisi UU KPK. Revisi itu bukan menguatkan, justru melemahkan KPK.
"Entry point terhadap pemecatan yang 58 orang itu kan tes wawasan kebangsaan itu kan terkait juga dengan UU ASN dan seterusnya," kata Saut dalam diskusi 'Fenomena Pelemahan Anak Kandung Reformasi', Minggu (17/10).
57 Pegawai KPK yang tidak lolos TWK saat meninggalkan gedung KPK. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Menurut Saut, Indonesia perlu pemimpin yang bisa berpikir secara komprehensif dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Hal itu tidak ia lihat di pemerintahan saat ini.
"Bagaimana supaya komprehensif, jangan harap di pemerintahan saat ini. Jadi kita tinggal tunggu ini selesai saja. Kemudian kita cari pemerintahan baru. Kepala negara yang baru untuk kemudian dia komprehensif memandang ini agar semua terselamatkan," kata Saut.
ADVERTISEMENT
"Apakah itu SDA, apakah itu kesejahteraan, apakah itu politik yang bersih dan berintegritas itu bisa terselamatkan," tambah dia.
Bagi Saut, pemerintahan saat ini terlalu sibuk untuk mencari pembenaran dibanding mencari solusi untuk memperbaiki.