SBY Bicara Tantangan Presiden Terpilih: Perang, Ekonomi, dan Pemanasan Global

24 Januari 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuliah Umum Presiden RI ke-6 Prof.Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Youtube/Pemkab Pacitan
zoom-in-whitePerbesar
Kuliah Umum Presiden RI ke-6 Prof.Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Youtube/Pemkab Pacitan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap tiga tantangan besar bagi presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SBY mengatakan, memasuki abad ke-21, semua manusia sudah saling terhubung dan saling tergantung. Menurutnya, ini adalah efek dari globalisasi.
"Indonesia tidak bisa memisahkan diri dari kehidupan bangsa dunia, wajib hukumnya, kita berharap pemimpin negara mengerti tentang apa yang bakal terjadi, apa yang mungkin terjadi 5 tahun ke depan," kata SBY ketika memberikan kuliah umum di Ponpes Tremas, Pacitan, Jawa Timur, Rabu (24/1).
SBY mengatakan, ada banyak hal yang bisa terjadi. Namun ia menyoroti ada tiga hal utama yang perlu menjadi perhatian calon pemimpin bangsa.
"Pertama dunia kita masih menghadapi gangguan dan ancaman terhadap kedamaian dan stabilitas," ucap SBY.
SBY lantas contoh masih ada perang seperti Ukraina dan Rusia, Hamas dan Israel. Ia menyoroti perilaku Israel yang sudah melebihi batas kepatutan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
"Di Asia Timur ada Taiwan dan Tiongkok, kalau ini makin menjadi, akan timbul ancaman keamanan dan gangguan perdamaian dunia," ucap SBY.
"Sekarang kita sudah merasakan dampaknya karena perang harga-harga komoditas pertanian, energi makin mahal, akibatnya ekonomi kita kena, rakyat juga kena, oleh karena itu pemimpin mesti punya cara, solusi, jangan sampai Indonesia menjadi korban. Itu situasi keamanan dunia," tambah dia.
Sejumlah warga terlibat aksi saling dorong saat berunjuk rasa terkait rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang menjadi kawasan ekonomi baru di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/8). Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Sementara kedua, SBY mengatakan ekonomi dunia menghadapi gejolak, instabilitas, guncangan. Jika ekonomi tidak stabil, akan timbul banyak masalah dan Indonesia akan kena dampak.
"Ekonomi global mboten sae, Indonesia ikut tidak baik. Pemerintahan yang akan datang mesti tahu ekonomi dunia seperti itu. Seperti mandat yang sudah kita berikan, carilah jalan, solusi, bikin kebijakan, jalankan meski ekonomi global tak bersahabat, tapi ekonomi Indonesia terjaga," ucap dia.
Ilutrasi kekeringan akibat pemanasan global. Foto: Shutter Stock
Sedangkan ketiga, SBY menyoroti bumi yang kini mengalami pemanasan global. Suhu di bumi semakin panas dan terjadi bencana alam di mana-mana.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibiarkan, tidak ada tindakan dunia termasuk Indonesia, masa depan kita akan gelap, manusia tak akan bisa hidup di bumi karena pemanasan global," ucap SBY.
"Pemimpin dunia termasuk Indonesia, pemerintah juga harus ikut aktif selamatkan bumi, tanah air Indonesia agar bencana alam makin tidak terjadi, kegelapan bumi di masa depan," tutur dia.