Scott Morrison, Pria Religius yang Terpilih Jadi PM Baru Australia

24 Agustus 2018 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison terpilih jadi PM baru Australia. (Foto: AFP/Mark Graham)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison terpilih jadi PM baru Australia. (Foto: AFP/Mark Graham)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politik Australia kembali berguncang. Dalam 10 tahun terakhir, negara tetangga Indonesia ini telah berganti enam orang Perdana Menteri.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru tepatnya pada Jumat (24/8) Scott Morrison resmi menjabat sebagai PM menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki Malcolm Turnbull.
Terpilihnya Morrison sedikit mengejutkan publik dalam negeri dan internasional. Sebab, yang digadang-gadang menggantikan posisi Turnbull adalah eks Menteri Dalam Negeri Peter Dutton.
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison terpilih jadi PM baru Australia. (Foto: AFP/Mark Graham)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison terpilih jadi PM baru Australia. (Foto: AFP/Mark Graham)
Morrison sendiri bukan wajah baru di perpolitikan Australia. Dari 2015, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan di Negeri Kangguru.
Semenjak Partai Liberal berkuasa di Australia beberapa jabatan di kabinet pernah diduduki Scott Morrison, di antaranya Menteri Pelayanan Sosial serta Menteri Imgrasi dan Perlindungan Perbatasan.
Morisson sendiri lahir pada 13 Mei 1968 di Waverley, Sydney. Ayahnya adalah seorang polisi yang sempat menjabat sebagai Wali Kota dalam waktu singkat.
Semasa kecil, Morisson pernah menjadi aktor cilik. Ia tampil dalam beberapa iklan di televisi.
ADVERTISEMENT
Sedari anak-anak pula sikap konservatif serta religius Morrison nampak. Kedua orang tuanya adalah penanggungjawab program kepemudaan di gereja lokal. Ia juga aktit di organisasi yang dijalankan orang tuanya itu.
Morrison pun bertemu jodohnya di gereja. Saat berusia 12 tahun ia pertama kali berkenalan dengan sang istri Jenny, dan saat kedua menginjak umur 21 mereka memutuskan menikah
Dilansir dari SBS, nilai-nilai keagamaan dan konservatif adalah salah satu faktor pembentuk pandangan politik Morrison.
Ketika pertama kali jadi anggota parlemen pada 2007, kala menyampaikan pidato pertamanya di muka publik, Morrison mengutip sebuah ayat Alkitab.
"Jadi nilai-nilai apa yang saya peroleh dari iman saya? jawaban saya itu semua berasal dari Yeremia 9:24, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan."
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemeluk aliran Pentakosta itu merupakan satu dari 10 anggota Partai Liberal yang memilih abstain dalam pemungutan suara untuk mengesahkan pernikahan sesama jenis. Dalam suatu kesempatan pada 2015 lalu, Morrison menyatakan menjunjung dan mendukung definisi pernikahan ialah antar pria dan wanita.
Di samping itu, Morrison merupakan tokoh yang menjamin kebebasan beragama tetap berlaku di Australia kepada seluruh pemeluk agama.
Kedaulatan Perbatasan
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison terpilih jadi PM baru Australia. (Foto: AFP/Daniel Leal- Olivas/ POOL)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison terpilih jadi PM baru Australia. (Foto: AFP/Daniel Leal- Olivas/ POOL)
Semasa berada di pemerintahan, ayah dua anak ini begitu menjadi sorotan kala ditunjuk Perdana Menteri Australia saat Tony Abbot untuk menduduki jabatan Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan.
Jabatan itu dipegangnya pada 2013. Saat menjadi Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Morrison mengeluarkan kebijakan 'kedaulatan perbatasan'.
Dengan keluarnya kebijakan itu, Morrison menegaskan, ia dan Pemerintah Australia akan berupaya menghentikan kematian para pencari suaka serta korban penyelundupan manusia di laut, demikian dikutip dari 9News.
ADVERTISEMENT
Pada November 2014, Komisi HAM Australia mengeluarkan laporan mengejutkan yang memojokkan Morrison. Ia dituding gagal bertindak untuk melindungi hak anak-anak imigran yang berada di detensi imigrasi.
Laporan itu, direspons PM Abbot. Sang Kepala Pemerintahan menyangkal laporan dan menyebut laporan itu sarat motif politik.