Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
SD IT Mutiara Hati soal Sosok Novi 'Sukatani': Kepribadian Baik, Tak Bermasalah
23 Februari 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
SD IT Mutiara Hati angkat bicara soal pemecatan Novi Citra Indriyanti sebagai guru. Novi merupakan vokalis grup band Sukatani.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SD IT Mutiara Hati, Eti Endarwati, mengungkapkan bahwa selama ini Novi adalah guru yang baik dan tidak pernah bermasalah.
"Kepribadian Ibu Novi baik, guru yang baik, apa namanya, tidak pernah punya masalah, gitu kan. Apa namanya, tidak pernah ada catatan yang gimana-gimana, seperti itu ya, ini baik-baik saja. Seperti itu,” kata Eti saat diwawancarai kumparan, Minggu (23/2).
Meski dikenal sebagai guru yang baik, Novi tetap diberhentikan dari sekolah tempatnya mengajar. Menurut Eti, keputusan itu diambil setelah pihak sekolah dan yayasan melakukan investigasi, dan diketahui, ia merupakan vokalis band Sukatani.
"Kemudian kami temukan bukti-bukti di YouTube dan kami coba amati. Kemudian ternyata seperti guru kami, gitu kan," ujarnya
"Terus kemudian, apa, kita yang ini, itu benar-benar Bu Novi atau bukan, seperti itu," tambahnya.
Setelah bukti dikonfirmasi, pihak sekolah akhirnya bertemu dengan Novi pada 7 Februari. Berdasarkan bukti yang ada, Novi dinyatakan melanggar kode etik yayasan, khususnya terkait syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Novi dianggap melanggar salah satu syariat Islam yang dilakukan Novi yaitu membuka aurat di depan publik.
“Syariat Islamnya, itu terbukanya aurat. Membuka aurat di depan umum,” jelas Eti.
Terkait penampilan Novi sebagai vokalis band, Eti menegaskan bahwa yang menjadi masalah adalah saat Novi mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai dengan norma Islam.
“Awalnya memang pakai jilbab, kemudian diganti, kemudian diganti dengan topeng,” ujar Eti.
“Kemudian juga bentuk pakaiannya, juga kan menonjolkan, ini lekuk tubuhnya wanita, nah, seperti itu. Itu kan sangat tertentang dengan kami, seorang guru, yang sehari-harinya itu memang mengajarkan, katakanlah, cara berpakaian kepada anak-anak, seperti itu,” tambahnya.
Polemik band Sukatani muncul ketika dua personelnya mengunggah video klarifikasi permohonan maaf dan menarik lagu mereka yang berjudul Bayar, Bayar, Bayar dari platform musik digital.
ADVERTISEMENT
Video tersebut lantas menuai respons dan dukungan dari masyarakat, karena band Sukatani dianggap mendapatkan intimidasi.
Polda Jawa Tengah mengakui mendatangi duo personel band Sukatani yang mempopulerkan lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang memuat lirik kritikan terhadap polisi.
"Iya kemarin (Kamis 20 Februari), kami melakukan klarifikasi pada Band Sukatani karena lagunya viral. Kami mendatangkan mereka hanya untuk mengetahui tujuan dari pembuatan lagu tersebut," ujar Artanto, Jumat (21/2) lalu.
Namun demikian, Artanto membantah polisi melakukan intervensi terhadap band tersebut. Artanto mengeklaim, pembuatan video klarifikasi yang dibuat Band Sukatani bukan permintaan mereka.