Sebagian Pasien Corona di Jabar yang Meninggal Miliki Penyakit Penyerta

9 April 2020 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga Kamis (9/4) pukul 15.00 WIB, jumlah warga di Jawa Barat yang meninggal akibat positif virus corona mencapai 35 orang. Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani mengatakan, sebagian besar yang meninggal itu akibat memiliki penyakit penyerta atau dikenal dengan istilah comorbid.
ADVERTISEMENT
"Betul, biasa disebut dengan comorbid," kata Berli melalui pesan singkat, Kamis (9/4).
Namun, Berli tidak mengungkapkan jumlah pasien yang meninggal akibat penyakit penyerta. Dia menambahkan, penyakit penyerta yang ada di tubuh pasien ditambah masuknya virus corona dapat mengakibatkan daya tahan tubuh menurun.
"Infeksi COVID-19 membuat daya tahan tubuhnya semakin buruk dan menyebabkan berbagai komplikasi atau malah multi-infection," ucap Berli.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Mengenai penyakit penyerta yang dimaksud adalah diabetes melitus atau hipertensi, Berli tidak mengetahuinya secara pasti. Sebab, yang mengetahui penyebab pasien meninggal dunia yakni dokter yang menanganinya. Sementara Dinkes Jabar hanya fokus melakukan surveilans terhadap pasien COVID-19.
"Secara pasti saya tidak bisa jawab, karena yang mengetahui penyebab kematian pasien adalah dokter yang merawatnya," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung M Kamaruzzaman menuturkan, pasien yang terinfeksi positif dan meninggal dunia sebagian besar berusia di atas 50 tahun.
Selain itu, para pasien tersebut memiliki penyakit penyerta atau penyakit kronis. Dari data yang diperolehnya, penyakit kronis yang dimaksud didominasi oleh hipertensi dan diabetes melitus.
"Kebanyakan mereka berusia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta atau penyakit kronis paling banyak berdasarkan data adalah hipertensi dan diabetes melitus," kata Kamaruzzaman.
-----
ADVERTISEMENT
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!