Sebaran Lokasi Tambang Emas Rakyat di Indonesia

21 Maret 2017 13:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Penambang perlihatkan emas di Poboya, Palu (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penambang perlihatkan emas di Poboya, Palu (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Indonesia memang negeri kaya-raya. Negara ini memiliki sekitar 850 titik Penambangan Emas Skala Kecil (PESK) yang tersebar di 60-an kabupaten/kota dari Aceh hingga Papua.
ADVERTISEMENT
Namun, hal yang mengkhawatirkan dari keberadaan tambang emas adalah penggunaan merkuri yang bisa mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
Meski dampaknya mungkin baru terasa 5-10 tahun mendatang, namun contoh pencemaran merkuri mulai terlihat di hadapan mata.
kumparan (kumparan.com) mengunjungi dua lokasi tambang emas rakyat di Indonesia, yakni di Pulau Buru dan Poboya Palu. Tambang emas di Pulau Buru, yang ditutup pada 17 Maret 2017, mulai ramai sejak ditemukan oleh seorang warga bernama Susyono pada 2011.
Informasi keberadaan tambang emas yang berada di Gunung Botak ini langsung tersebar ke berbagai wilayah, hingga berdatangan ribuan penambang emas dari luar Buru untuk mendulang emas di sana.
Pada 2015, jumlah penambang di Pulau Buru mencapai puncaknya, yaitu 50.000 orang.
ADVERTISEMENT
Semakin maraknya penambangan emas justru makin mengkhawatirkan, karena proses pengolahan tambang banyak menggunakan merkuri.
Kerusakan lingkungan, lubang-lubang bekas galian, hingga pencemaran akibat limbah merkuri menjadi sorotan. Namun, banyak penambang tidak terlalu memperhatikan dampak dari penggunaan merkuri tersebut.
Beberapa lokasi tambang emas skala kecil telah mencoba melakukan penambangan emas bebas merkuri. Misalnya di Aceh Selatan, mereka kini menggunakan boraks sebagai pengganti merkuri dalam proses amalgamasi.
Proses amalgamasi merupakan proses pemisahan emas dari kandungan lain yang menempel padanya.
Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, boraks yang juga digunakan di Filipina, Zimbabwe, dan Bolivia terbukti menghasilkan emas lebih banyak. Beberapa penambangan emas rakyat lain di Indonesia menggunakan ijuk. Ya, ijuk seperti yang kita gunakan untuk menyapu.
ADVERTISEMENT
Namun ijuk yang bisa digunakan harus dipilih secara seksama, sebab hanya bagian tengahnya saja yang bisa dipakai. Tentu saja memerlukan waktu yang lebih lama juga untuk bisa menghasilkan butiran emas yang siap dibakar.
Infografis Pengganti Merkuri di Tambang Emas (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Pengganti Merkuri di Tambang Emas (Foto: Bagus Permadi/kumparan)