Sebastian Kurz, Pria 31 Tahun, Menangi Pemilu Austria

16 Oktober 2017 11:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebastian Kurz. (Foto: REUTERS/Dominic Ebenbichler)
zoom-in-whitePerbesar
Sebastian Kurz. (Foto: REUTERS/Dominic Ebenbichler)
ADVERTISEMENT
Austria segera punya pemimpin baru. Sebastian Kurz dari Partai Rakyat (OeVP) memimpin perolehan suara sementara pemilihan umum di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Hitung cepat yang dikeluarkan lembaga survei terkemuka SORA, memperlihatkan OeVP memimpin perhitungan suara dengan persentase 31,6 persen.
Menyusul OeVP, partai yang dipimpin kanselir saat ini Chirstian Kerz mendapat suara 26,9 persen.
Melihat kemenangan di depan mata, Kurz langsung menemui massa simpatisan Partai OeVP. Di depan pendukungnya, Kurz menyampaikan terima kasih sebesar-besar atas dukungan yang telah diberikan.
"Saya sudah kehabisan kata-kata," sebut eks Menteri Luar Negeri Austria tersebut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/10).
"Kami membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Terima kasih atas seluruh komitmen kalian atas keberhasilan bersejarah ini," sebut dia.
Kurz (31) menorehkan keberhasilan besar bukan cuma di Austria, tapi di seluruh dunia.
Saat dilantik menjadi Kanselir Austria nanti dia akan mencetak sejarah dengan menjadi pemimpin dunia termuda dalam sejarah global.
ADVERTISEMENT
Kurz berhasil mendulang suara mayoritas karena kebijakan imigrasi ketat yang siap dijanjikannya. Kebijakan tersebut dinilai tepat sebab, Austria dan Eropa sempat dibanjiri pengungsi dari Timur Tengah.
Selama krisis pengungsian pada 2015 lalu, Austria yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia, adalah pintu masuk jutaan pencari suaka ke negara tujuan utamanya seperti Jerman.
Sebastian Kurz. (Foto: REUTERS/Dominic Ebenbichler)
zoom-in-whitePerbesar
Sebastian Kurz. (Foto: REUTERS/Dominic Ebenbichler)
Saat krisis tersebut, Austria akhirnya memutuskan mengambil 1 persen pengungsi untuk ditampung di negaranya. Kebijakan tersebut mengundang kritik tajam.
Warga Austria melihat jumlah tersebut masih terlalu banyak. Dengan estimasi sebanyak itu, sejumlah masalah sosial berpotensi muncul di masa depan.
Penyebabnya, para pengungsi dan pencari suaka datang dengan latar belakang korban perang dan berekonomi rendah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, meski tinggal selangkah dari kemenangan, Kurz harus berhadapan dengan pekerjaan rumah besar. Dengan suara hanya sekitar 31 persen, OeVP gagal mendapat mayoritas kursi di parlemen.
Beberapa pengamat politik Austria memperkirakan Kurz dan OVP telah menyusun strategi untuk mengajak beberapa partai lain membentuk koalisi pemerintahan.