Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sebelum Dibunuh Pacar Posesif, Gadis Bogor Disetubuhi: Begini Kronologinya
5 Desember 2023 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Polisi membeberkan kronologi serta motif pembunuhan yang dilakukan Rahmat Agil alias Alung (20 tahun) terhadap kekasihnya Fitria Wulandari (21), dalam konpers di Polresta Bogor Kota, Selasa (5/12).
ADVERTISEMENT
Alung yang badannya penuh tato itu dihadirkan. Ia mengenakan baju tahanan berwarna oranye.
Kapolresta Bogor Kota, Kombespol Bismo Teguh Prakoso, menjelaskan awalnya Alung dan Fitria nongkrong di salah satu kedai kopi di wilayah Malabar, Kota Bogor, Kamis malam (30/11) .
Fitria lalu dibawa Alung ke salah satu penginapan di daerah Kedung Badak, lalu disetubuhi.
"Setelah hubungan badan jam 01.00 WIB, tersangka ingin memutuskan hubungan percintaan dengan korban. Korban menolak dan berteriak," kata Bismo.
Versi teman Fitria, bahwa Fitria lah yang sejak sebulan lalu ingin memutuskan hubungan dengan Alung—dan Alung yang tidak terima.
Saat cekcok, Fitria dibekap dalam posisi duduk dan ditidurkan di tempat tidur. Fitria kemudian sesak napas dan lemas.
ADVERTISEMENT
Kemudian Alung tidur di sebelah Fitria. Pukul 04.00 pagi, Alung terbangun dan melihat Fitria masih lemas.
"Tersangka menemui temannya, meminta tolong, kemudian teman pelaku datang ke hotel, di kamar 33. Teman pelaku nanya kondisi korban, dan dijawab alibi pelaku, karena jatuh kecelakaan," ucap Bismo.
"Awalnya kondisi kamar tersebut gelap. Ketika dinyalakan lampunya kondisi korban telentang dengan darah di seprai," sambungnya.
Fitria Masih Hidup Saat Dibawa ke Ruko
Pada Jumat (1/12), Alung dan temannya membawa Fitria dan rencananya akan menuju rumah orang tua Fitria.
Karena merasa takut, Alung pun mengurungkan niatnya itu dan membawa Fitria ke ruko kosong di Jalan Dr Semeru.
"Pelaku dan temannya membawa korban rencananya menuju rumah ortu korban, dipakaikan jaket oleh temannya. Saat memakaikan jaket, teman pelaku tidak merasa korban sudah dingin dan kaku," ujar Bismo.
ADVERTISEMENT
Fitria pun dibonceng bertiga di motor, posisinya di tengah. Rencananya akan dibawa ke rumah orang tuanya, tapi sampai di mulut gang, Alung takut dan mengurungkan niatnya lalu membawa Fitria ke ruko kosong.
Sesampainya di ruko tersebut yang merupakan tempat Alung bekerja menjadi tukang parkir, Alung membawa Fitria ke lantai 3 dan membaringkan Fitria di atas meja.
Berbohong Menutupi Pembunuhan
Pada Sabtu siang, Alung bilang ke Iwan Irawan, ayah Fitria, bahwa Fitria ada di Cilebut.
"Dia ngomong ke saya, 'Yah si Wulan (Fitria) ada di Cilebut'," kata Iwan, saat diwawancarai di rumahnya, Minggu malam (3/12). "Saya belum nyangka kalau itu akal-akalannya si Alung."
Pada Sabtu malam, Alung bilang ke Iwan bahwa Fitria jatuh dari motor, wajahnya sobek, dan ada di dalam sebuah ruko.
ADVERTISEMENT
Iwan pun ke ruko tersebut dan langsung terkejut.
"Mukanya sudah mulai membusuk, baunya, astagfirullahaladzim. Sudah hancur mukanya, membiru, pas saya pegang sudah dingin," kata Iwan.
Iwan pun melapor ke polisi dan terungkaplah pembunuhan itu.
Jawaban Alung Berbelit-belit
Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila mengatakan Alung ditangkap tak jauh dari ruko.
Saat diperiksa polisi, jawaban Alung berbelit-belit.
"Berbelit-belit dan berbohong dalam memberikan keterangan pada awalnya," ujar Rizka.
Alung Pernah Dipenjara
Alung ternyata baru keluar dari penjara atas kasus penganiayaan. Waktu itu ia memukuli pria yang ia curigai dekat dengan Fitria.
"Waktu dia (Alung) di penjara, saya sama anak saya (Fitria) tengok dia sampai 6 kali, bawa nasi, rokok, keperluan dia. Saya merangkul dia seperti keluarga sendiri," ujar Iwan Irawan, ayah Fitria, saat ditemui kumparan di rumahnya, Minggu (3/12).
ADVERTISEMENT
Mulut Fitria Dibekap, Hidung Digigit, Pipi Luka
Fitria Wulandari ditemukan dalam kondisi membiru, tubuh penuh luka, termasuk luka di pipi.
"Dari hasil autopsi terungkap mulut anak saya disekap, hidung digigit, jadi ini pembunuhan berencana," kata Iwan Irawan, ayah Fitria, saat diwawancarai di rumahnya, Minggu malam (3/12). Iwan telah mengizinkan kumparan menayangkan foto dan identitas Fitria.
"Setelah dibunuh, anak saya disimpan di ruko kosong," kata Iwan.