Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Sebelum Ditangkap ICC, Duterte Minta Wapres Sara Maju Pilpres 2028
13 Maret 2025 13:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikabarkan telah meminta anaknya yang juga Wakil Presiden, Sara Duterte, maju pemilihan presiden 2028 jika sesuatu terjadi padanya.
ADVERTISEMENT
Duterte kini ditahan di Den Haag untuk menjalani sidang di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terkait kebijakan perang terhadap narkoba yang dilakukan saat menjabat presiden. Di masa pemerintahannya, polisi hingga warga sipil dapat menembak mati bandar narkoba tanpa proses peradilan.
"Jika saya menghilang dari panggung politik, antara saya disingkirkan atau saya mati karena apa pun alasannya, saya memberitahunya, 'Saya meminta warga Filipina untuk membantumu jika waktunya tiba. Calonkan dirimu untuk pemilihan presiden," kata Duterte dalam wawancara dengan GMA TV sebelum ditangkap pada Selasa (11/3), dikutip dari Philstar.
Menurut Duterte, ia bahkan mendorong putrinya untuk meniru gaya kepemimpinannya.
"Jika kamu menjadi presiden, ikuti gaya saya dan kamu akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu takut dipenjara," kata Duterte.
ADVERTISEMENT
Duterte juga menyatakan akan menghadapi tuduhan terhadapnya sebagai pengacara. Ia juga tidak meminta maaf karena telah melakukan apa yang harus dilakukan dalam pekerjaannya.
"[Jika] mereka dapat membuktikannya [kejahatan terhadap kemanusiaan], maka saya akan pergi ke penjara. Jika saya mati besok atau malam ini, saya tidak akan bangun. Warga Filipina harus mengingat bahwa saya mencintai mereka dan saya telah mempersembahkan dedikasi saya selama memerintah. Terima kasih," ujarnya.
Tak hanya itu, ia memastikan tidak ada alasan baginya untuk rekonsiliasi dengan Bongbong Marcos karena tidak ada perselisihan di antara mereka.
"Saat jalan kita bersimpangan, kami dapat berbicara. Itulah hidup," pungkasnya.
Sara Duterte nilai dirinya jadi target ICC berikutnya
Sementara itu, Sara Duterte mengatakan dirinya bisa saja jadi target ICC berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Ibu saya memperingatkan saya, memberi tahu saya agar berhati-hati karena saya bisa saja jadi target ICC berikutnya," kata Sara Duterte di Pangkalan Udara Villamor sebelum berangkat ke Belanda pada Selasa (11/3) malam.
Tahun lalu, mantan senator Antonio Trillanes IV mengatakan Sara Duterte masuk dalam investigasi ICC terkait perang narkoba karena diduga memberikan lampu hijau terhadap operasi itu ketika dia masih menjabat wali kota Davao pada 2016-2022, sebagaimana dilaporkan para saksi yang telah memberikan kesaksian di pengadilan.
Investigasi ICC mencakup pembunuhan yang dilakukan selama perang terhadap narkoba mulai 1 Juli 2016 sampai 16 Maret 2019, ketika Duterte menarik Filipina dari Statuta Roma.
Investigasi itu juga mencakup pembunuhan oleh regu bunuh Davao antara 1 November 2011 hingga 30 Juni 2016. Duterte menjabat sebagai wakil wali kota Davao dari tahun 2010-2013, di periode putrinya menjadi wali kota.
ADVERTISEMENT
Sudah satu tahun sejak pernyataan Trillanes, namun ICC masih belum mengkonfirmasi apakah akan memasukkan Sarah Duterte dalam investigasi terkait kapasitasnya sebagai wali kota.