Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pria Arab Saudi yang menembak mati tiga tentara AS di Florida diduga terinspirasi pada penembakan massal. Malam sebelum beraksi, dia sempat memperlihatkan video penembakan massal dalam sebuah acara.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters yang mengutip laporan The New York Times, Sabtu (7/12), Mohammed al-Shamrani yang merupakan mahasiswa militer asal Saudi menembaki tentara AS dalam kelas di pangkalan udara Angkatan Laut Pensacola, Florida.
Tiga orang tewas, delapan orang terluka, dalam peristiwa pada Jumat itu. Shamrani tewas ditembak oleh polisi.
Menurut laporan penyelidikan, Letnan Dua Angkatan Udara Saudi itu sempat menghadiri acara makan malam sebelum serangan dilakukan. Dalam acara tersebut, dia memperlihatkan video penembakan massal. Tidak disebutkan di mana video diambil.
Peristiwa ini diketahui dalam penyelidikan untuk mengetahui apakah pelaku memiliki kaki tangan atau tidak. Penyidik juga menyebut pelaku tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional.
Shamrani diduga teradikalisasi secara mandiri, tanpa ada mentor. Dia pertama kali masuk AS pada 2018, lalu pulang ke Saudi. Pada Februari tahun ini, dia kembali ke AS untuk latihan militer. Dia kembali lagi ke AS tiga hari sebelum melakukan penembakan.
ADVERTISEMENT
Di Twitter, Shamrani sempat memposting manifesto anti-AS. Dalam akun yang telah dihapus Twitter, dia mengatakan bahwa AS adalah negara jahat.
"Saya menentang kejahatan, dan Amerika seluruhnya telah menjadi negara kejahatan. Saya membenci kalian karena setiap hari kalian mendukung, mendanai, dan melakukan kejahatan tidak hanya terhadap Muslim, tapi juga kemanusiaan," ujar Shamrani.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini