Sebelum Tenggak Sianida, Kopda Muslimin Tulis 6 Lembar Surat Wasiat Anak-Istri

1 September 2022 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopral Dua (Kopda) Muslimin, prajurit TNI yang diduga terlibat penembakannya istrinya sendiri di Kota Semarang. Foto: Kodam IV Diponegoro
zoom-in-whitePerbesar
Kopral Dua (Kopda) Muslimin, prajurit TNI yang diduga terlibat penembakannya istrinya sendiri di Kota Semarang. Foto: Kodam IV Diponegoro
ADVERTISEMENT
Kodam IV Diponegoro memastikan Kopda Muslimin tewas akibat bunuh diri usai menenggak racun sianida.
ADVERTISEMENT
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto mengatakan, pihaknya menemukan berlembar-lembar surat wasiat yang ditujukan untuk anak dan istri Kopda Muslimin. Tak dijelaskan apa isi surat wasiat itu.
"Ditemukannya 6 lembar surat wasiat di tasnya yang ditujukan kepada istri dan anak-anaknya," ujar Bambang melalui keterangan tertulis di Semarang, Kamis (1/9).
Selain itu, sebelum nekat mengakhiri hidupnya, Kopda Muslimin juga terus menyampaikan permohonan maaf dan rasa menyesal lantaran berniat membunuh istrinya.
"Kopda M secara terus-menerus meminta maaf kepada orang tuanya dan menyatakan telah berbuat khilaf. Selain itu Kopda M ketakutan dan menyesal atas perbuatannya sehingga mempunyai rencana untuk mengakhiri hidupnya," kata Bambang.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk Rina Wulandari (34) anggota Persit TNI AD yang menjadi korban penembakan di RSUP dr Kariadi Kota Semarang, Juli 2022. Foto: TNI AD
Kopda Muslimin tewas akibat menenggak racun jenis sianida. Jejak sianida itu ditemukan di beberapa organ dalamnya. Antara lain di otak, ginjal, dan hati. Namun, tak diketahui dari mana Kopda M mendapatkan sianida itu.
ADVERTISEMENT
Kopda Muslimin merupakan dalang di balik penembakan istrinya, Rina Wulandari (34) pada 18 Juli 2022 di depan rumahnya di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Semarang. Muslimin memerintahkan 4 pembunuh bayaran untuk membunuh Rina demi wanita lain.
Korban sendiri menerima dua luka tembak di bagian perut sebelah kiri. Bahkan, satu proyektil peluru sempat bersarang di perut korban.
Setelah buron selama beberapa hari, Kopda Muslimin akhirnya ditemukan tewas di rumah orang tuanya pada Kamis, 28 Juli.