Sebelum Tewas, Bripka Arfan Dapat Ancaman: Diduga Akibat Janji Bongkar Kasus

28 Maret 2023 15:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Bripka Arfan saat memenuhi undangan Propam dan Ditreskrimum Polda Sumatera Utara pada Selasa (28/3/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Bripka Arfan saat memenuhi undangan Propam dan Ditreskrimum Polda Sumatera Utara pada Selasa (28/3/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Bripka Arfan Saragih, polisi di Samsat Samosir UPT Pangururan, Sumatera Utara (Sumut), tewas pada 6 Februari 2023.
ADVERTISEMENT
Arfan merupakan polisi yang kena kasus penggelapan uang wajib pajak kendaraan sebesar Rp 2,5 M dan pernah berjanji akan membongkarnya.
Istri Arfan mengungkapkan bahwa suaminya sempat diancam. Hal tersebut disampaikan lewat kuasa hukum keluarga Arfan, Fridolin Siahaan.
"Terhadap keluarga tidak ada (ancaman). Menurut keterangan istri, semasa hidup, almarhum bercerita kepada istri diduga Kapolres melakukan intimidasi kepada almarhum dengan mengatakan 'Akan ku buat susah istri dan anakmu',” kata Dolin saat dihubungi kumparan, Selasa (28/3).
Dolin mengaku tidak tahu pasti siapa "Kapolres" yang dimaksud itu. Hanya saja, Kapolres Samosir disorot lantaran peristiwa ini berada di wilayah hukumnya.
Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, pula yang mengatakan bahwa berdasarkan hasil autopsi, Arfan tewas bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
ADVERTISEMENT

Kapolres Samosir Enggan Bicara Kasus

Pada pukul 18.00 WIB, Senin (27/3), wartawan yang berada di area Masjid Al-Hidayah Polda Sumut, secara tidak sengaja berpapasan dengan Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
Namun, Yogie enggan diwawancarai soal kasus ini meski wartawan sudah memintanya. "Tanya saja ke Humas, semuanya lewat Humas," katanya.