Sebelum Tewas, Siswi SMK di Cimahi yang Depresi Berat karena Bully Kerap Kejang

10 Juni 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang siswi SMK Kesehatan di Cihanjuang, Cimahi Utara, berinisial N, meninggal dunia pada 30 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
N diduga mengalami depresi berat akibat perundungan (bullying) yang dilakukan oleh kawan sekolahnya selama tiga tahun, sejak kelas 10 hingga akhir kelas 12.
Ibu korban, Siti Aminah (42 tahun), mengatakan putrinya kerap kejang-kejang.
Pada 13 Mei 2024, N dibawa ke klinik dan dirawat selama seminggu karena kondisi psikis N yang kian memburuk.
"N sudah sering mengalami kejang-kejang seraya tangannya kuat-kuat terkepal menyerupai cakar, disertai gundah sembari menyebut-nyebut nama pelaku," kata Siti saat ditemui di kediamannya, Senin (10/6).

Menggigit Bagian Dalam Pipi

Selain itu, Ayah korban, Dadang, juga menyebut bila putri sulung kesayangannya itu sempat sering menggigiti bagian dalam mulutnya, tepatnya bagian pipi. Hal tersebut, menurut dia, terlihat seperti ekspresi marah yang ingin diluapkan tapi tidak bisa.
ADVERTISEMENT
Usai dirawat di klinik, N dibawa oleh keluarga ke kediaman neneknya di Cibogo, Bandung. Saat hendak pulang, dokter di klinik menyarankan apabila N masih mengalami gejala di atas, keluarga sebaiknya membawa N ke RSJ. Hal itu diharapkan agar penanganan terhadap dia pun dapat dilakukan lebih optimal.

Bully

Siti menyebut putrinya itu mengalami bentuk perundungan yang bermacam-macam.
“Seperti kata-kata kasar yang ditujukan pada putri saya,” kata Siti.
“Waktu kelas 1 pernah disuruh gendong dari toilet ke kelasnya,” sambung dia.