Sebut 'Anak Desa Kayangan Tak Ada yang Cantik', Mahasiswi KKN di NTB Digeruduk

25 Juli 2023 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
NWAP. Dok: Instagram @KKN.DesaKayangan2023
zoom-in-whitePerbesar
NWAP. Dok: Instagram @KKN.DesaKayangan2023
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral video mahasiswi KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Mataram (Unram) berinisial NWAP membuat tersinggung warga Desa Kayangan, tempat dia KKN.
ADVERTISEMENT
Desa itu berada di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Persoalannya, NWAP menyebut "tidak ada wanita cantik di desa tersebut" dalam media sosialnya pada Minggu (23/7).
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Ditelepon sama pak piiiip… Hee adek-adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya," ujar NWAP.

Digeruduk

Video itu membuat puluhan warga mendatangi rumah yang jadi tempat mahasiswa-mahasiswi KKN itu, pada Minggu malam.
"Ya semalam ramai warga datang karena video tersebut. Jadi untuk menghindari itu, mahasiswi ini kemudian dipulangkan terlebih dahulu, diamankan dulu," kata Sekretaris Desa Kayangan, Mahti, Senin (24/7).
ADVERTISEMENT
"Takut masyarakat melakukan hal yang tidak diinginkan karena emosi, apalagi masyarakat di luar Desa Kayangan juga ada yang datang," jelasnya.

Dipulangkan

NWAP pun dipulangkan dengan dijemput oleh keluarganya. Sebelum itu, ia meminta maaf didampingi keluarga.
"Sudah meminta maaf, jadi masyarakat setempat tersinggung karena konten yang dibuat yang bersangkutan," kata Kasi Humas Polres Kabupaten Lombok Utara, Ipda Made Wiryawan, Senin (24/7).
"Yang pulang hanya yang membuat konten itu, dia dijemput keluarganya langsung semalam. Ini untuk menjaga ketertiban di masyarakat," kata Made.
NWAP (kedua kiri). Dok: Ist.

Kenapa Mahasiswi Diminta Datang Lebih Cepat?

"Jadi ada kegiatan UMKM (usaha mikro kecil menengah) di desa, waktu itu kegiatan memang jam empat sore, tapi mahasiswa ini diminta datang jam 2 siang agar membantu persiapan kegiatan tersebut," kata Mahti.
ADVERTISEMENT
Menurut Mahti, NWAP tidak berniat menjelek-jelekkan desanya. "Ya itu happy yang berlebihan, sehingga tidak disadari membuat warga dan beberapa pihak tersinggung," katanya.
Mahti pun menjelaskan, 10 orang mahasiswa-mahasiswi termasuk NWAP tersebut sudah menjalani masa KKN selama lebih satu bulan. Bahkan 2 pekan ke depan para mahasiswa ini akan melakukan acara perpisahan di desa.
"Nanti setelah kondusif NWAP bisa kembali ke desa. Kami juga minta pihak kampus jangan menghukum dia," kata Mahti.
***
Ramaikan kumparanMOM Festival Hari Anak di 29-30 Juli 2023