Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Secercah Harapan Demi dari Rumah Jagal Anjing di Korea Selatan
12 Januari 2017 6:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
"Oke, kamu akan baik-baik saja," ucap Lola Webber, manajer kampanye dari Humane Society International (HSI) sambil berbisik kepada seekor anak anjing labrador campuran, di antara gonggongan ratusan anjing lainnya yang ada di dalam kandang.
ADVERTISEMENT
Anak anjing yang malang ini dipindahkan dari puluhan kandang sempit di rumah jagal anjing di Korea Selatan ke kandang plastik yang lebih manusiawi. Webber menamainya Demi, dan menempatkan anjing lucu ini ke dalam truk yang membawanya ke sebuah kehidupan baru di sebuah tempat penampungan anjing di Pittsburgh, Pennsylvania, untuk diadopsi.
"Begitu mereka siap untuk diadopsi, kami menemukan antrean nama. Pada dasarnya banyak orang yang ingin mengadopsi hewan peliharaan dari tempat penampungan di AS, karena mereka sangat tersentuh dan bersimpati akan kisah tragis hewan malang ini," ujar Andrew Plumbly, manajer kampanye HSI seperti dilansir Reuters, Kamis (12/1).
Demi merupakan 1 dari 10 anjing yang diselamatkan HSI dari sebuah rumah jagal di Wonju, 90 kilometer dari ibukota Korea Selatan, Seoul. Masih ada sekitar 200 ekor anjing lainnya yang menunggu keajaiban untuk diadopsi, karena di rumah jagal ini mereka dibesarkan untuk konsumsi manusia.
ADVERTISEMENT
Tempat itu adalah lokasi keenam yang menjadi incaran HSI di Korea Selatan sejak tahun 2015. Butuh waktu 6 bulan negosiasi, pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi, sebelum akhirnya diselamatkan.
Karena maskapai penerbangan hanya dapat mengangkut beberapa anjing perhari, HSI membutuhkan beberapa minggu untuk menyelamatkan 200 anjing ini dari rumah jagal tersebut untuk dibawa terbang ke AS.
"Tak ada pemeliharaan kebersihan di sini," ujar Plumbly. Dengan kotoran yang bertumpuk di dalam kandang, anjing malang ini juga berhadapan dengan suhu ekstrem musim dingin dan hanya diberi makan satu kali sehari. Sementara pemilik rumah jagal yang menolak untuk diwawancarai mengklaim kesehatan yang buruk menjadi alasannya untuk berhenti berbisnis daging anjing.
Sebenarnya Korea Selatan telah melarang masyarakatnya untuk mengkonsumsi daging anjing, karena saat ini anjing lebih populer sebagai hewan peliharaan dan menjadi tren akhir-akhir ini. Meski begitu, HSI memperkirakan masih ada 17 ribu rumah jagal anjing di pedesaan.
ADVERTISEMENT
HSI berharap pemerintah Korea Selatan melarang pengembangbiakan anjing untuk konsumsi dan dapat diumumkan pada Olimpiade musim dingin 2018 nanti. Secercah harapan telah tumbuh baru-baru ini, saat Wali Kota Seongnam, Lee Jae Myung, kandidat calon presiden Korea Selatan, memerintahkan penutupan stan penjualan daging anjing di pasar tradisional. Stan tersebut akan diganti dengan dengan makanan laut.