Secret Service Pastikan Trump Aman meski Hendak Dibunuh untuk Kedua Kali

17 September 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, tiba di Bandara Internasional Harry Reid untuk menaiki pesawat setelah melakukan perjalanan kampanye, Sabtu (14/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, tiba di Bandara Internasional Harry Reid untuk menaiki pesawat setelah melakukan perjalanan kampanye, Sabtu (14/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan pengawal presiden Amerika Serikat, Secret Service, memastikan mantan presiden Donald Trump terlindungi dengan baik meski kembali menghadapi ancaman mematikan pada Senin (16/9).
ADVERTISEMENT
Seorang pria bersenjata mencoba mendekatinya saat bermain golf di Florida. Meski sempat terdengar suara tembakan, menurut Secret Service, tersangka bernama Ryan Wesley Routh (58 tahun) tak melepaskan tembakan apa pun ke arah agen sebelum ditangkap.
"(Dia) tidak melepaskan tembakan atau melepaskan tembakan apa pun ke agen kami," kata Penjabat Direktur Secret Service, Ronald Rowe, seperti dikutip dari AFP.
Foto selfie tanpa tanggal menunjukkan Ryan W. Routh, seorang tersangka yang diidentifikasi oleh organisasi berita, saat FBI menyelidiki upaya pembunuhan di Florida terhadap Donald Trump. Foto: Sosial Media via REUTERS
Routh ditangkap dengan tuduhan kepemilikan senjata api ilegal setelah terlihat bersembunyi di sekitar lapangan golf selama hampir 12 jam.
Saat itu Trump dikawal agen Secret Service. Suara tembakan yang sempar terdengar dilaporkan berasal dari senapan jenis AK-47.
"Presiden Trump aman setelah mendengar suara tembakan di dekatnya. Tidak ada keterangan lebih lanjut saat ini," kata juru bicara tim kampanyenya, Steven Cheung.
Kamala Harris, Joe Biden, dan Donald Trump pada peringatan 9/11 di AS Foto: AP Photo/Pamela Smith
Presiden Joe Biden dan Kamala Harris mengecam upaya pembunuhan tersebut. Biden bahkan menelepon Trump untuk menyampaikan kelegaannya bahwa Trump selamat. Meski begitu, Trump menuduh retorika Biden, Kamala, dan Partai Demokrat telah memicu ancaman tersebut.
Kandidat presiden dari Partai Republik sekaligus mantan Presiden Donald Trump, dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia AS saat terjadi penembakan dalam kampanye di Butler, Pennyslvania, Sabtu, 13 Juli 2024. Foto: Evan Vucci/AP
Sementara itu, Secret Service menyatakan telah memperketat pengamanan terhadap Trump setelah insiden serupa pada 13 Juli lalu. Percobaan pembunuhan di Pennsylvania saat itu mengakibatkan Trump terluka ringan.
ADVERTISEMENT
Kasus ini memperlihatkan ketegangan jelang pemilihan presiden pada 5 November mendatang, dengan kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan jika Trump kalah dan kembali menolak hasil pemilu.