Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sederet Masalah Pasar Tanah Abang Blok G: Terbengkalai hingga Jadi Tempat Nyabu
10 Juli 2023 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua APPSI Pasar Tanah Abang, Kambaruddin Manday bicara terkait masalah yang dihadapi Pasar Blok G Tanah Abang . Pasar tersebut saat ini tengah disorot usai tersebar informasi bahwa tempat perbelanjaan tersebut dipakai orang untuk memakai dan mengedarkan narkoba.
ADVERTISEMENT
Manday mengatakan, sebelum pandemi Pasar Blog G tersebut masih ramai dihuni pedagang dan didatangi pembeli. Masalah belakangan muncul, seperti tempat jualan yang dianggap kecil.
"Dulu ramai ini jauh sebelum pandemi. Waktu Pak Jokowi, Bank DKI aja ada. Jualan macam-macam. Ini lah persoalan, tempat jualan terlalu kecil. Ini sempat ramai, ini (sekarang) juga baru dibersihkan sebelumnya sampah banyak banget," kata Manday saat ditemui di Pasar Blok G Tanah Abang, Senin (10/7).
Menurut Manday, kurangnya perhatian PD Pasar Jaya juga menjadi penyebab terbengkalainya Pasar Blok G Tanah Abang. Sempat muncul rencana revitalisasi pada 2020, namun hal itu tak terlaksana.
Dia menambahkan, pada 2019 ada pendataan para pedagang untuk menempati Pasar Blok G Tanah Abang usai direvitalisasi. Nyatanya, rencana itu hingga saat ini tak terlaksana.
ADVERTISEMENT
"Sekarang sudah nggak ada penghuninya. Jadi perhatian PD Pasar Jaya itu nggak ada ke pedagang. Jadi pedagang ini gedung kan mau direvitalisasi, dibangun baru. Karena nggak layak (tapi sampai sekarang nggak ada)," ujarnya.
"Jadi 2019 pedagang yang masih aktif teregister semua. Dari 1600-an pedagang, dapat 800-an teregister. Rencana mah dibangun penampungan di depan. 2020 clear jadi. 2019 regis, tunggakan semua dibayar, ada 2-5 tahun dibayar lunas, dengan kita (dijanjikan) dibangun TPS. Nyatanya 2020 nggak ada. 2021 juga nggak ada," sambungnya.
Manday menyebut, pedagang juga diberatkan dengan adanya iuran. Sedangkan revitalisasi yang dijanjikan tak pernah terlaksana hingga saat ini.
"Malah 2022 disuruh regis lagi. Hak pedagang 2020 nggak ada, 2022 disuruh registrasi lagi. Dan dituntut iuran pasar dibayar. Pasar mati gini. Jembatan skybridge aja dirubuhin," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pedagang Tahu Ada Tempat Nongkrong Nyabu
Manday pun mendengar bahwa saat ini lantai 2 dan 3 berujung menjadi tempat nongkrong warga hingga 'nyabu'.
"Ya itu ada. Namanya deket-deket sini. Ya. Kalau pedagang sini udah nggak heran lagi, sudah tau semua. Ya kan ada buktinya kemarin (Bong)," ungkap dia.
Manday berharap PD Pasar Jaya bisa segera merealisasikan revitalisasi Pasar Blok G agar tak lagi terbengkalai. Selain itu, ia berharap pasar ini dapat dibangun skybridge.
"Saya heran kok PD Pasar Jaya maunya regis mulu. Kalau pedagang balik lagi ke sini nggak mau, omzet masuk gak ada. Kalau revitalisasi itu ada skybridge bisa dibikin aja, sambung ke sini. Itu sudah bisa nampung pedagang. Tapi saya sudah usul, nggak digubris," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Kita minta ini dibongkar secepatnya kita minta PD Pasar Jaya bangun TPS. Jangan ada register lagi. Ya memang mau dibangun lagi PD Pasar Jaya aja yang ngomong, kita nggak tau. Ngomong ada revitalisasi. Tapi 2019 aja mau dibangun nggak ada, asumsi dana Rp 32 M. Mana? Nggak ada, zonk. Janji sih ada," tandas dia.
Sebagian Pasar Blok G Tanah Abang Masih Dihuni Pedagang
Pantauan kumparan, Pasar Blok G Tanah Abang masih ditempati sejumlah pedagang sayur hingga pakaian. Pedagang sayur ada di lantai pertama.
Di lantai kedua, ada sejumlah pedagang pakaian hingga perlengkapan rumah tangga. Tetapi sebagian besar kios lainnya kosong. Lorong kios juga nampak gelap, kotor, dan tak terawat.
Sedangkan di lantai tiga, seluruh sisi kosong. Hanya tersisa manekin hingga perlengkapan dagang. Polisi menemukan Bong belum lama ini di salah satu kios lantai tersebut.
ADVERTISEMENT
Kios berukuran 1 meter memang nampak terlalu kecil untuk berjualan. Jika tiap lapak kios terisi, maka akan berhimpitan dengan pedagang lain.