Sedot Lemak di Klinik Depok Berujung Kematian

29 Juli 2024 6:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi operasi sedot lemak. Foto: Harvey Combariza/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi sedot lemak. Foto: Harvey Combariza/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang perempuan asal Medan, Ella Nanda Sari Hasibuan (30) meninggal dunia usai menjalani operasi sedot lemak, di sebuah klinik di Depok. Diduga, terjadi malapraktik di klinik tersebut, yang menyebabkan Ella kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Kisahnya viral usai ia meninggal dunia. Polisi lantas turun tangan menyelidiki kasus tersebut. Ternyata, sebelum Ella pernah ada kasus malapraktik serupa di klinik tersebut.
Berikut kumparan rangkum beberapa fakta terkait peristiwa tersebut:
Diduga Meninggal Karena Pecah Pembuluh Darah
Sejauh ini, polisi telah memeriksa dua orang saksi. Seorang saksi adalah dokter klinik dengan inisial A.
Berdasarkan keterangan A, Ella menjalani sedot lemak di lengan kanan dan kirinya. Operasi berhasil di satu lengan, tapi bermasalah di lengan yang lain.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana. Foto: kumparan
"Tapi tetap sekali lagi saya sampaikan, bahwa saya belum bisa menyampaikan meninggalnya karena apa, karena itu hanya dokter yang bisa menentukan itu karena apa," ucap Kapolres Depok Kombes Arya Perdana, kepada wartawan, Minggu (28/7)
ADVERTISEMENT
"Apakah karena pembuluh darahnya pecah lalu meninggal dunia atau yang lain, kita nggak tahu. Karena itu hanya dokter yang tahu," tambahnya.
Polisi Bongkar Makam Ella, Untuk Kepentingan Autopsi
Arya membuka kemungkinan membongkar makam Ella (ekshumasi) untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Kalau kasusnya berlanjut pasti kita akan melakukan autopsi, wajib itu," kata Arya menjawab pertanyaan wartawan terkait tindakan ekshumasi terhadap korban di Mapolres Depok, Minggu (28/7).
Pernah Ada Laporan Terkait Klinik Yang Sama
Polisi pernah menerima laporan dengan kasus serupa, di klinik yang sama. Tapi, kasus itu tak jadi dilanjutkan karena pelapor mencabut laporannya.
"Iya 2023 itu pernah ada laporan yang sama, tapi sudah diselesaikan dicabut, jadi laporan dicabut," ujar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (28/7).
ADVERTISEMENT
Kasusnya sama, tewasnya seseorang pada dugaan malapraktik sedot lemak.
"Sama persis. Di klinik yang sama. Ini laporan ini kita lihat tempatnya tempat lama, 2023," ucap Arya.