Seharian Bareng Gibran dan Kaesang di Solo

30 Agustus 2017 8:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran dan Kaesang (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran dan Kaesang (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jam baru menunjukkan pukul 06.00 WIB, namun terik matahari sudah mulai menyengat. Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah sangat riuh. Memanfaatkan momen Car Free Day, warga campur aduk, tumpah ruah dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing di jalanan yang memanjang sekitar 5 kilometer dengan lebar 30 meter itu.
ADVERTISEMENT
Sebagian warga memilih berolahraga, tak sedikit anak-anak lalu lalang menggunakan sepatu roda. Di sisi lain ruas jalan, tampak puluhan ibu-ibu berbaris rapi mengikuti seorang instruktur untuk bersenam.
Ada juga warga yang tengah bersiap menggelar pawai HUT RI ke-72. Marching band, kereta kencana dengan kuda hingga warga yang mengenakan baju daerah menambah meriah Car Free Day Solo pada Minggu (28/7) pagi itu.
Tak lupa, tukang becak mangkal di sepanjang jalan, beberapa di antara mereka sengaja narik, memetik untung dari turis dari luar Solo yang ingin larut di kemeriahan Car Free Day.
Gibran dan Kaesang (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran dan Kaesang (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
Di ujung Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di Gladak, keriuhan lain juga muncul. Di sebelah Monumen Slamet Riyadi, berdiri sebuah stan, terdiri dari sebuah papan berukuran 2,5 meter X 3,5 meter bertuliskan 'Launching Sang Javas.' Tepat di sebelahnya ada sebuah mobil pikap yang disulap menjadi tempat mengolah martabak. Tulisan Markobar tampak mentereng di mobil tersebut. Di sebelah kanannya, sudah parkir sebuah 'food truck' yang menjual kopi.
ADVERTISEMENT
Warga Solo mengerubuti tiga titik tersebut, rupanya mereka berebut bersalaman dengan dua pria yang 'ngejagain' stan itu. Ternyata, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep lah yang berada di stan.
Minggu (27/8), Kaesang memang tengah meluncurkan unit bisnis perdananya, kaos yang diberi label Sang Javas. Sang kakak, Gibran ikut mendukung dengan hadir di peluncuran, sekalian memasarkan martabak tipis kering, yang jadi produk terbaru Markobar.
Di hari itu, kumparan (kumparan.com) kebetulan mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara khusus dengan Gibran dan Kaesang. Dari beberapa kali usaha untuk mewawancarai dua putra orang nomor satu di Indonesia itu, akhirnya, Gibran mengiyakan permintaan kumparan dan bersedia diwawancarai di Solo.
Gibran Rakabuming (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
Sesi pertama adalah ngobrol dengan Gibran dan kemudian disusul oleh Kaesang. Sesi awal ngobrol digelar sambil ngopi. Duduk di depan food truck dengan ditemani capuccino, ayah dari Jan Ethes Srinarendra ini bercerita soal awalnya passionnya dalam berbisnis. Gibran mengaku sejak muda memang tertarik terjun di dunia bisnis.
ADVERTISEMENT
"Memang bisnis passion saja sejak dulu," ujar Gibran yang tampak santai mengenakan kaos berwarna hitam, celana pendek dan sepatu sneakers. Gibran kemudian bercerita soal unit-unit usaha bisnisnya, mulai dari Chili Pari, Markobar, hingga jas hujan.
Obrolan kemudian berlanjut ke soal politik. Gibran bercerita soal pertemuannya dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Gibran blak-blakan soal isi pertemuannya dengan Agus dan alasan mengapa ia bersedia bertemu Agus.
Gibran sempat mengaku ngefans dengan Agus Yudhoyono. Lalu apakah Agus dan Gibran melahirkan sebuah 'kesepakatan' setelah pertemuan itu?
"Yang ditekankan itu mesti rukun. Misalnya, kemarin bapak saya diisukan punya masalah dengan SBY. Ya saya sama Mas Agus harusnya tetap rukun," ucapnya.
Gibran Rakabuming Raka dan AHY (Foto: Dok. Laily Rachev-Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka dan AHY (Foto: Dok. Laily Rachev-Biro Pers Setpres)
Obrolan kemudian berlanjut soal keterlibatan Jokowi dalam bisnis Gibran, cara Gibran mendidik anaknya serta bagaimana ia menghadapi haters. Beberapa kali obrolan dengan kumparan harus 'terputus' karena banyaknya warga Solo yang ingin salaman atau foto dengan Gibran. Dengan sabar, Gibran menyalami dan melayani permintaan foto warga Solo satu per satu.
ADVERTISEMENT
Bosan ngobrol sambil nongkrong minum kopi, kumparan mengajak Gibran jalan santai di arena Car Free Day. Ternyata, warga Solo yang minta foto bertambah banyak. Pria berusia 29 tahun ini juga mengikuti kuis JAKI alias Jawaban Kilat khas Kumparan. Pada sesi ini, Gibran menjawab beberapa pertanyaan seperti siapa yang dipilih di antara SBY atau Prabowo, Fahri Hamzah atau Fadli Zon.
Gibran bersama kumparan. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran bersama kumparan. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Selesai dengan Gibran, kumparan berkesempatan untuk ngobrol dengan Kaesang Pangarep. Kesan ngocol dan nyeleneh muncul sejak pertama wawancara dilakukan. Kaesang seringkali melontarkan celetukan-celetukan yang memancing tawa.
Di tengah celetukan-celetukan yang bikin geleng-geleng kepala, Kaesang juga memberikan penjelasan yang serius. Seperti wejangan dari sang ayah soal bisnis, begitu juga makna di balik kecebong yang menjadi 'lambang' utama di kaos yang baru diluncurkannya, Sang Javas.
ADVERTISEMENT
"Di kaosnya itu kan, di kotaknya kecebong ada di satu kolam. Meski ada di satu kolam, tapi kecebongnya berbeda-beda. Biar beda tetap harus tetap satu," ujarnya.
Sama seperti kakaknya, obrolan kumparan dengan Kaesang di arena Car Free Day, Solo, juga beberapa kali terhenti karena banyaknya warga yang minta foto bareng. Obrolan kemudian berlanjut ke soal hobinya bikin vlog dan dari mana ia dapat modal bisnis Sang Javas. Kaesang mengaku modalnya jualan kaos didapat dari keuntungan ngevlog.
Kaesang Pangarep (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kaesang Pangarep (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
"Dari vlog sedikit-sedikit dikumpulin, untuk modal bisnis," tuturnya.
Seperti sudah menduga pertanyaan terkait politik akan ditanyakan kepadanya, Kaesang ringan saja ketika ditanya soal banyaknya parpol yang sudah mulai mengusung ayahnya sebagai capres di Pemilu 2019. Sebagai anak, ia menyebut akan mendukung langkah apapun yang diputuskan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Sebagai anak ya harus mensupport orang tua. Tapi kan bapak belum nyalonin," tuturnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Jalan Slamet Riyadi sudah mulai dibuka kembali. Sesi obrolan santai akhirnya harus diakhiri. kumparan pamit ke Gibran dan Kaesang, meski ada beberapa pertanyaan yang belum terlontar karena ramainya suasana di Car Free Day.
Sekitar pukul 12.00 WIB, sebuah pesan singkat diterima kumparan dari Kaesang. Ia menanyakan apakah kumparan bersedia melanjutkan wawancara dengan Gibran dan Kaesang di lokasi lain pada pukul 14.00 WIB. Tanpa ragu, jawaban mengiyakan langsung disampaikan.
kumparan ngobrol bareng Kaesang dan Gibran (Foto: Ananda Theresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan ngobrol bareng Kaesang dan Gibran (Foto: Ananda Theresia/kumparan)
Obrolan kemudian dilanjutkan di salah satu kantor yang digunakan Gibran. Sebuah rumah klasik bergaya Kudus, Jawa Tengah menjadi lokasi obrolan.
ADVERTISEMENT
Bedanya, wawancara kali ini dilakukan dengan Gibran dan Kaesang dalam satu frame. Wawancara sesi dua ini lebih berjalan santai. Kami lebih menggali soal kehidupan mereka sebagai kakak-adik yang kebetulan berstatus sebagai anak presiden.
Di sesi ini, Gibran dan Kaesang mengaku ngefans dengan Young Lex. Kaesang juga membuat pengakuan bahwa ia suka mendengarkan lagu Didi Kempot. Kaesang dan Gibran juga beberapa kali saling melontarkan candaan. Kaesang berkali-kali menyebutkan keheranannya karena sang kakak yang sangat pendiam.
Gibran dan Kaesang (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran dan Kaesang (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Kaesang tetap menjawab pertanyaan dengan ngocol sementara Gibran terlihat cool. Tapi beberapa kali celotehan Kaesang berhasil membuat Gibran tersenyum, kemudian tertawa. Gibran akhirnya melontarkan candaan-candaan sarkastik, termasuk kepada sang ayah, Joko Widodo.
Terakhir, kumparan meminta Gibran dan Kaesang ikut tantangan Seven Second Challange khas kumparan. Di sini mereka diminta menjawab beberapa pertanyaan hanya dalam waktu 7 detik. Jawaban yang diberikan sudah tentu bukan 7 detik. Pasalnya, Gibran dan Kaesang malah saling bercanda, saling menyindir, saling menggoda. Setidaknya, tawa terlihat dari raut wajah Gibran. Sesuatu yang memang jarang terlihat.
ADVERTISEMENT
Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB, wawancara harus diakhiri karena Gibran dan Kaesang harus mengikuti sebuah pertemuan bisnis. kumparan kali ini benar-benar pamit.