Sejarah Akmil: Tempat Lahir Tentara Terbaik, Dipakai Prabowo 'Gembleng' Menteri

24 Oktober 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto bersiap memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto bersiap memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto membawa anggota Kabinet Merah Putih ke Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Mereka akan menjalani pembekalan, pengarahan, dan pemantapan program, pemerintahan ke depan.
ADVERTISEMENT
Mereka akan menempati tenda glamor atau kerap disebut sebagai glamping di kawasan Borobudur International Golf & Country Club. Kawasan ini masih dikelola dan bagian dari wilayah Akademi Militer.
Retreat Menteri Prabowo ini berlangsung mulai 24-27 Oktober 2024.
Akmil lama menjadi tempat menempa para penjaga kedaulatan negara. Akmil juga terkenal dengan lembah Tidar, tempat para calon tentara. Kini, tempat yang sama juga dipakai Prabowo untuk menggembleng para menteri agar bisa bekerja dengan baik 5 tahun ke depan.
Suasana di sekitar Akmil Magelang jelang kedatangan presiden, wakil presiden, dan para menteri, Kamis (24/10/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lalu, bagaimana sejarah terbentuknya Akademi Militer ini?
Dikutip dari situs resmi akmil.ac.id, Kamis (24/10), tempat ini awalnya bernama Militaire Academie (MA) Yogyakarta, didirikan pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo.
ADVERTISEMENT
5 tahun beroperasi, MA Yogya meluluskan dua angkatan, tapi lalu ditutup sementara. Angkatan ketiga mereka melanjutkan pendidikan di KMA Breda, Nederland.
Ditutupnya MA Yogya malah membuat tempat serupa bermunculan di berbagai daerah. Misalnya, di Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat. Tempat itu diberi nama Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI pada waktu itu.
Suasana di sekitar Akmil Magelang jelang kedatangan presiden, wakil presiden, dan para menteri, Kamis (24/10/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung.
Semakin banyaknya sekolah serupa membuat gagasan muncul membuat satu sekolah akademi militer yang terpusat. Ide ini disampaikan Menteri Pertahanan pada 1952.
ADVERTISEMENT
5 Tahun berselang, tepatnya pada 11 November 1957 pukul 11.00 Presiden Sukarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang.
Presiden Joko Widodo beserta Menteri dan Jenderal di acara peresmian Graha Utama Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta. Taruna yang masuk pada 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.
Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang diintegrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.
Akademi Militer ini memang dibentuk khusus untuk TNI AD. Sedangkan matra lain juga punya dengan nama Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi Angkatan Udara (AAU).
Melihat kondisi ini, pada 16 Desember 1965, ketiga sekolah perwiran di masing-masing angkatan ini, kemudian disatukan dengan nama Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Suasana upacara Wisuda Taruna Akmil 2020 Foto: Dispen TNI AD
Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).
Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian AKABRI berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU.
Berdasarkan Perpang Nomor :Perpang/ 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008 Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan langsung di bawah Mako Akademi TNI. Kemudian AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III dan IV.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didampingi Panglima TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo meninjau kendaraan alutsista dan pasukan di halaman GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bagi Prabowo, tempat ini tentu tidak asing. Prabowo merupakan lulusan Akabri 1974. Dia lalu bertugas di Kopassus TNI AD sampai jadi jenderal bintang 2 dengan jabatan Danjen Kopassus.
ADVERTISEMENT
Prabowo meraih bintang 3 setelah diangkat menjadi Pangkostrad. Sedangkan, pangkat jenderal bintang 4 saat ini merupakan tanda kehormatan yang diberikan negara. Bintang 4 itu disematkan langsung oleh Presiden Jokowi di Mabes TNI.