Sejarah dan Momen Besar di Batu Tulis, Tempat Megawati Umumkan Ganjar Capres

21 April 2023 12:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023).  Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024. Pengumuman akan dilangsungkan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4) siang.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi yang dihimpun, Mega sudah memutuskan Gubernur Jateng itu menjadi andalan di Pilpres 2024. Istana Batu Tulis lagi-lagi dipilih sebagai tempat 'sakral'.
Sebelumnya, ada sejumlah pertemuan penting di Batu Tulis. Berikut kumparan rangkum untuk pembaca:
Sekilas Batu Tulis
Wisma Hing Puri Bima Sakti atau Istana Batu Tulis berdiri di atas tanah seluas 3,8 hektare yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Wisma tersebut dimiliki Presiden Soekarno sejak tahun 1960-an.
Pada 1973, Istana Batu Tulis sempat diambil alih pengelolaannya oleh negara yang dilakukan Presiden Soeharto. Hingga pada pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, hak pengelolaan tersebut dikembalikan kepada waris Soekarno.
Kini, Istana Batu Tulis menjadi lokasi strategis pertemuan-pertemuan penting yang dilakukan Megawati dengan Jokowi secara empat mata.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Istana Batu Tulis dinilai sangat cocok untuk berkontemplasi. Ia menggambarkan suasana di Batu Tulis yang teduh dan menghadap Gunung Salak dengan gemuruh air sungai.
Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri (kiri) tampak akrab dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Humas Pemprov
Sejarah Pertemuan
1. Kesepakatan PDIP-Gerindra: Usung Jokowi di 2014, Prabowo di 2019
Sebuah kesepakatan antara PDIP dan Gerindra pernah lahir di Batu Tulis. Perjanjian tersebut ditandatangani tahun 2009 untuk agenda politik tahun 2014. Publik pun sempat menaruh perhatian pada kedekatan dua pemimpin partai tersebut, Megawati dan Prabowo.
Namun, Perjanjian Batu Tulis itulah yang menjadi penyebab renggangnya relasi antara PDIP dan Gerindra di 2014. Pasalnya, PDIP dianggap ingkar janji dengan Gerindra karena di Pilpres 2014 mengusung Jokowi sebagai capres, bukan Prabowo Subianto, seperti yang tertera di Perjanjian Batu Tulis.
ADVERTISEMENT
Perjanjian Batu Tulis ditandatangani Prabowo dan Megawati pada 16 Mei 2009. Ada 7 poin kesepakatan dalam perjanjian itu. Berikut isi Perjanjian Batu Tulis:
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindera) sepakat mencalonkan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009.
2. Prabowo Subianto sebagai wakil presiden, jika terpilih, mendapat penugasan untuk mengendalikan program dan kebijakan kebangkitan ekonomi Indonesia yang berdasarkan azas berdiri di kaki sendiri, berdaulat di bidang politik, dan kepribadian nasional di bidang kebudayaan dalam kerangka sistem presidensial. Esensi kesepakatan ini akan disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri pada saat pengumuman pencalonan calon presiden dan calon wakil presiden serta akan dituangkan lebih lanjut dalam produk hukum yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
3. Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bersama-sama membentuk kabinet. Berkaitan dengan penugasan pada butir 2 diatas, Prabowo Subianto menentukan nama-nama menteri yang terkait. Menteri-menteri tersebut adalah Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Pertahanan.
4. Pemerintah yang terbentuk akan mendukung program kerakyatan PDI Perjuangan dan 8 (delapan) program aksi Partai Gerindera untuk kemakmuran rakyat.
5. Pendanaan pemenangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 ditanggung secara bersama-sama dengan presentase 50% dari pihak Megawati Soekarnoputri dan 50% dari pihak Prabowo Subianto.
6. Tim sukses pemenangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibentuk bersama-sama melibatkan kader-kader PDI Perjuangan dan Partai Gerindera serta unsur-unsur masyarakat.
ADVERTISEMENT
7. Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014.
2. Pertemuan rutin Mega-Jokowi
Istana Batu Tulis menjadi lokasi pertemuan Megawati dengan Jokowi yang dilakukan rutin secara periodik.
Sebelum PDIP mendeklarasikan Jokowi kembali sebagai capres pada 2019, Megawati dan Jokowi sempat bertemu selama dua jam di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat pada 21 Februari 2018.
Dalam pertemuan itu, Megawati dan Jokowi juga membahas kondisi politik khususnya persiapan Pilkada, Pileg, dan Pilpres 2019.
3. Bahas calon menteri
Pembantu presiden yakni para menteri di kabinet juga ditentukan melalui diskusi di Batu Tulis dengan Megawati. Pada sekitar Agustus 2018, Megawati yang menyodorkan nama-nama kandidat menteri kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia juga menyebutkan Batu Tulis sebagai lokasi Megawati membahas ihwal calon menteri untuk pemerintahan Jokowi sebagai Presiden di 2019. Tak disebutkan durasi pertemuan Mega-Jokowi saat itu.
4. Finalisasi cawapres
Tak hanya soal calon menteri, pertemuan Mega-Jokowi terkait hal strategis lainnya juga dilakukan di Batu Tulis.
Pada Minggu 9 Juli 2018, selama 1 jam 50 menit keduanya membahas mengenai pendamping Jokowi atau cawapres.
Tak hanya itu, Mega-Jokowi juga membahas terkait kedatangan Presiden Bank Dunia, Persiapan Asian Games, berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.