Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
ADVERTISEMENT
Gunung Agung akhirnya memuntahkan isi perutnya pada Selasa (21/11) sore, tepatnya pukul 17.35 WITA. Sebagai salah satu gunung berapi yang paling eksplosif di Indonesia, Gunung Agung memiliki sejarah letusan cukup panjang. Sebelum letusan kali ini, Gunung Agung tercatat telah 4 kali mengalami erupsi sejak tahun 1800, yaitu 1808, 1821, 1843, dan 1963.
ADVERTISEMENT
Pada 1808, Gunung Agung meletus melontarkan abu dan batu apung dengan jumlah yang begitu banyak. Saat itu, Gunung Agung terus aktif hingga 1821. Tahun 1821, Gunung Agung kembali erupsi, namun letusannya tak sedahsyat letusan tahun 1808.
Gunung Agung kembali meletus pada 1843. Letusan Gunung Agung kala itu disertai gempa bumi, muntahan abu vulkanik, pasir, serta batu apung.
Pada 1963, letusan terjadi kembali. Letusan kali ini cukup masif dan magmatis, sampai-sampai disebut sebagai salah satu letusan terbesar di abad-20. Dalam peristiwa ini, sekitar 1.400 orang meninggal dan hampir 300 orang terluka.
Untuk letusan tahun 2017 ini, Gunung Agung tidak melontarkan larva atau awan panas. Jenis erupsi ini biasa disebut freatik. Yang keluar hanya asap tebal dari uap air bertekanan tinggi. Tipe letusan ini tidak berbahaya dibanding letusan magmatik lainnya.
ADVERTISEMENT
-------------------
Tonton video lainnya dengan mengikuti topik Eureka!