Sejarah Pendudukan Israel di Tanah Palestina

19 Mei 2021 15:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di depan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Foto: Ronen Zvulun/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di depan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Foto: Ronen Zvulun/Reuters
ADVERTISEMENT
Pendudukan Israel di tanah Palestina masih terus berjalan sampai saat ini. Bahkan berbagai cara terus dilakukan Israel demi memperluas wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Warga Arab-Palestina, yang sudah menempati tanah itu berabad-abad, tersingkir akibat pendudukan Israel.
Perlu diketahui konflik Israel dengan Palestina bermula dari ide bahwa bangsa Yahudi harus memiliki tanah atau negara mereka sendiri.
Pengungsi di tempat pengungsian Nusseirat di Jalur Gaza. Foto: AFP/Thomas Coex
Ide ini dikenal sebagai paham Zionisme. Ide ini bertransformasi jadi gerakan internasional di tangan seorang Astro-Hungaria keturunan Yahudi: Theodor Herzl. Gerakan ini bertujuan menghasilkan negara dengan nama Israel di wilayah Palestina.
Gerakan Zionis itu pertama kali muncul pada akhir abad ke-19 di Eropa tengah dan timur. Kala itu muncul seruan kepada seluruh orang yahudi untuk pindah secara besar-besaran ke wilayah Palestina. Hal itu murni lakukan atas dasar dalih bahwa tanah Palestina merupakan tanah ayah dan kakek-nenek (Eretz Israel) yang dijanjikan Tuhan ke Bangsa Yahudi.
Seorang jurnalis menembus gas yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama protes Palestina di dekat pemukiman Yahudi Beit El, di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin (9/9). Foto: REUTERS/Mohamad Torokman
Pembentukan negara agar Yahudi tak tercampur dengan orang di luar Yahudi. Umat Yahudi juga ingin membebaskan diri mereka dari gelombang anti-Semit dan penganiayaan yang terjadi pada mereka.
ADVERTISEMENT
Anti-semitisme sendiri dikenal sebagai suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.
Dari seruan itulah akhirnya para pemimpin gerakan Zionis menyerukan pembentukan negara yang diinginkan di tanah Palestina yang saat itu berada dalam wilayah Kekaisaran Ottoman.

Awal Mula Israel Berdiri

Foto udara permukiman Yahudi di Ofra di pinggiran timur Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 14 Oktober 2020. Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
Berdirinya Israel menjadi suatu negara bermula dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael), sebuah konsep pusat Yudaisme
sejak zaman kuno yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan Yehuda kuno.
Warga Yahudi yang setuju membentuk negara pun mulai berdatangan ke Palestina. Mereka membeli tanah dari warga Arab yang tinggal di sana.
Setelah Perang Dunia I, ketika tanah Palestina sudah dikusai Inggris, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat Britania atas Palestina sebagai negara orang Yahudi.
Seorang tentara Israel berkelahi dengan seorang warga Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Minggu (11/8). Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
Hingga pada 1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi dan satu negara Arab.
ADVERTISEMENT
Lantas pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya. Proklamasi terbentuknya Negara Israel ternyata menyulut konflik baru.
Peperangan dengan negara-negara Arab di sekitar tanah Palestina yang menolak rencana pembagian ini akhirnya pecah. Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya.
Warga menunjukkan poster saat melakukan Aksi Bela Palestina di Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/5/2021). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
Kemerdekaan Israel membuat 700 ribu warga Arab-Palestina terpaksa mengungsi. Mereka sampai ke keturunannya saat ini kemudian tinggal di Lebanon, Suriah dan Gaza.
Akibat perang ini pula, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina di bawah mandat Inggris. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru dengan negara-negara Arab tetangga, menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut hingga saat ini.
Sejak awal pembentukan Israel sebagai sebuah negara, batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan bangsa Palestina.
ADVERTISEMENT
Demi menenangkan situasi, Israel menandatangani perjanjian damai dengan dua seteru mereka lainnya yaitu Mesir dan Yordania. Namun, usaha perdamaian antara Palestina, yang tanahnnya mereka duduki sampai sekarang belum berhasil.
Seorang anggota polisi perbatasan Israel menembakkan senjata selama protes anti-Israel oleh Palestina atas ketegangan di Yerusalem, di Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin (10/5). Foto: Mussa Qawasma/REUTERS
Bahkan pada 1967 peristiwa besar dan menyedihkan terjadi. Israel menaklukkan Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur pada perang di bulan Juni.
Lalu setelah itu Pemerintah Israel mulai membangun permukiman di wilayah tersebut. Awalnya berjumlah sedikit, tetapi permukiman yahudi itu perlahan tapi pasti dengan cepat semakin meluas. Pemukiman Yahudi ada di titik yang seharusnya menjadi bagian wilayah Palestina.
Hingga hari ini, sekitar 9,3 juta penduduk telah menempati sejumlah lahan atau wilayah Israel yang notabene sebelumnya merupakan tanah Palestina.
ADVERTISEMENT
Sampai kini pula, Israel belum mau berhenti menduduki tanah Palestina. Israel terus mendirikan pemukiman-pemukiman Yahudi di tanah Palestina.