Sejarah Rambut Nabi Muhammad, Keistimewaan yang Diberikan ke Opick

8 Mei 2019 16:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Opick saat menerima Rambut Rasulullah. Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Opick saat menerima Rambut Rasulullah. Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyanyi religi Opick mendapatkan berkah luar biasa di bulan Ramadhan tahun ini. Ia mendapat amanah Dewan Ulama Turki untuk menyimpan sementara sehelai rambut Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Bagi Opick, ini sebuah kebahagiaan tak ternilai. Rasanya seperti selalu dekat dengan Rasulullah.
Opick pun tak menyangka ia yang mendapat amanah untuk menyimpan bagian tubuh orang yang dikasihi Allah itu. “Saya dikasih ini di Ankara, diserahkan oleh Syekh Fatih sama Tuanku Maulana Ali Hanafi. Masyaallah, bagaimana tidak bahagia ketika berdekatan dengan Rasulullah? Betapa bahagianya, ini bagian tubuh Rasulullah,” kata Opick saat ditemui wartawan di Terminal 3 Soekarno-Hatta sepulang dari Turki, Selasa (7/5) malam.
Simak cerita Opick mendapatkan rambut Rasulullah dari Museum Topkapi Palace, Istanbul, di sini.
Lalu, bagaimana sejarah rambut Muhammad bisa ada di museum tersebut?
Opick mendapat satu lembar rambut Nabi Muhammad SAW dari dewan ulama di Turki. Foto: Dokumentasi Pribadi
Di Museum Topkapi, sehelai rambut Nabi Muhammad diletakkan di sebelah jubah beliau yang ada di sebuah kaca pengaman kotak. Peninggalan tersebut diceritakan sebagai hasil cukuran Salman dari Persia, sahabat dan tukang cukur favorit Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Komisi Hukum MUI Baharun, Turki adalah negara yang paling rapi dalam menyimpan peninggalan-peninggalan Nabi Muhammad, termasuk helaian rambut. Sebab, ada beberapa negara di Arab yang ‘tak bisa menjaga’ rambut Nabi Muhammad sebaik Turki.
“Disimpan di Museum Turki. Di sana itu paling rapi, waktu zaman Utsmaniyah itu diselamatkan dari perang. Dari dokumen yang ada, dari tahun ke tahun sampai puluhan atau ratusan tahun,” ungkap Baharun.
“Turki paling rapi menyimpan rambut dan peninggalan Rasulullah dibanding negara lain,” sambungnya.
Baharun menambahkan, sejak awal, bagian tubuh Nabi Muhammad menjadi sesuatu yang ‘diidamkan’ umat Islam. Tak terkecuali bagi para sahabat beliau.
Rambut Nabi Muhammad menjadi salah satu yang diyakini memiliki unsur keberkahan. Sebab, beliau manusia yang istimewa.
ADVERTISEMENT
“Rambut Rasulullah itu sejak awal permulaan dakwah sudah dijadikan tabarukan (mencari berkah). Jadi wajar bagian-bagian tubuh Rasulullah itu banyak yang menyimpannya,” tutur dia.
Suatu ketika salah seorang sahabat Nabi Muhammad, Khalid bin Walid, mengikuti Nabi Muhammad ketika pergi bercukur. Kemudian Khalid meminta izin agar rambut tersebut dimasukkan ke dalam topi yang digunakannya untuk berperang.
“Ketika rambut Rasulullah dicukur oleh sahabat Khalid bin Walid kemudian dijadikan topi oleh beliau ketika bertempur dengan orang-orang kafir yang mau menyerang Madinah,” ungkap Baharun.
Ketua Komisi Hukum MUI, Mohammad Baharun. Foto: Dok. MUI
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Khalid tidak pernah kalah sekali pun dalam perang ketika memakai topi tersebut. “Dalam riwayat disebutkan Khalid dalam peperangan tidak pernah kalah itu sampai mendapat julukan pedang Allah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Baharun menjelaskan, rambut Nabi Muhammad ini berbeda dengan rambut manusia pada umumnya. Rambut itu hidup alias bertumbuh.
“Rambut Rasulullah itu disimpan, tapi dia terus bertambah panjang. Beberapa sentimenter, jadi rambut beliau itu hidup,” jelasnya.
Di Museum Topkapi, rambut Nabi Muhammad disimpan di Ruang Privy (Has Oda) yang dibangun pada masa Sultan Mehmed II (memerintah 1451-1481). Awalnya, tempat itu berfungsi sebagai apartemen pribadi sultan.
“Sebelum proses naik dan turun takhta, para sultan akan datang ke ruangan ini untuk berdoa dan menerima penghormatan dari pejabat Ruang Privy sebelum berangkat ke upacara,” demikian keterangan resmi dari situs Museum Topkapi, topkapisarayi.gov.t.
Di dinding bangunan dua lantai itu terdapat empat ruang dasar yang beralas ubin Iznik berkualitas tinggi dari paruh kedua abad ke-16.
ADVERTISEMENT
“Isinya kebanyakan benda-benda religius yang dikirim ke sultan-sultan Ottoman pada berbagai waktu antara asumsi kekhalifahan Sultan Selim the Grim pada abad ke-16 hingga akhir abad ke-19.”
Selain rambut, di sana ada peninggalan Nabi lainnya seperti mantel, replika yang menyimpan gigi Nabi -yang patah selama Pertempuran Uhud pada 19 Maret 625-, sandal, surat, busur, dan pedang
Museum Topkapi di Turki. Foto: Shutter Stock
Ada juga peninggalan suci yang dikaitkan dengan para nabi lain dan para sahabat Nabi Muhammad. Sebut saja ada nampan yang digunakan oleh Nabi Ibrahim; tongkat Nabi Musa, pedang Nabi Daud; jubah Nabi Yusuf, dan lainnya.
Selain di Turki, rambut Nabi Muhammad kini juga tersimpan di museum di Yaman. Sekitar 80 tahun lalu, rambut tersebut diberikan Kerajaan Oman untuk seorang ulama Yaman, Al Habsy, karena dinilai berjasa bagi kedua negara.
ADVERTISEMENT
Sama seperti di Turki, rambut Nabi Muhammad di sana juga dijaga dengan ketat oleh pihak pengamanan.
Opick mendapat satu lembar rambut Nabi Muhammad SAW Foto: Giovanni/kumparan
Baharun menilai wajar rambut Nabi Muhammad menjad rebutan untuk menyimpannya.
“Saya kira wajar. Beliau ini kan manusia tidak seperti manusia. Disebutkan Basyarun Lakal Basyara. Fisiknya manusia, makan minum, ke pasar, berjalan tapi dia Lakal Basyar. Karena dia rasul terakhir, mendapatkan wahyu dan rasul pilihan. Beda banget,” ungkap Baharun.
Bahkan tradisi itu kemudian turun ke para ulama, pewaris Nabi Muhammad. Barang-barang ulama biasanya juga jadi incaran umat Islam.
“Dalam tradisi kiai Aswaja, karena ulama itu penerusnya para nabi. Ulama beneran bukan ulama-ulamaan, ulama pewaris nabi, jadi turunan,” tutup Baharun.
ADVERTISEMENT