Sejarah Terbentuknya Tim Patroli Khusus dan Nasibnya Setelah Dibubarkan Kapolda

2 November 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Metro jaya, Irjen Fadil Imran saat menyerahkan bantuan alat kesehatan di di aula Polrestro Depok, Sabtu (05/12). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Metro jaya, Irjen Fadil Imran saat menyerahkan bantuan alat kesehatan di di aula Polrestro Depok, Sabtu (05/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran akan membubarkan tim patroli Sabhara yang selama ini sering wara wiri di tengah publik dengan nama khusus. Irjen Fadil akan membubarkan tim tersebut agar penertiban keamanan menjadi lebih terstruktur dan sesuai aturan yang berlaku di Polri.
ADVERTISEMENT
Jadi, setelah ini mungkin tak akan ada lagi Tim Jaguar, Tim Viper, atau Tim Rajawali. Mereka akan dibubarkan dan dilebur menjadi satu sehingga penindakan dapat dilakukan secara terkontrol.
Masyarakat mungkin mengenal nama-nama tim khusus tersebut. Namun bagaimana sejarah berdiri hingga tugasnya di masyarakat, berikut kumparan merangkum sejumlah tim patroli malam yang berada di bawah jajaran Polda Metro Jaya;

Tim Jaguar

Press release Tim Jaguar Depok. Foto: Abdul Latif/kumparan
Tim patroli ini merupakan binaan Polres Depok. Dibentuk pada 18 Oktober 2014, Tim Penjaga Gangguan Anti Kerusuhan atau dikenal dengan nama Jaguar ini hadir, berangkat dari keresahan masyarakat akibat maraknya kasus kriminal begal di kawasan Depok dan sekitarnya.
Tim Jaguar memiliki personel dari Sabhara, Reserse, dan Intel. Di awal pembentukannya, Tim Jaguar mendapat apresiasi khusus dari Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian. Saat itu, Kapolri mengaku menyaksikan langsung kerja Tim Jaguar saat melakukan sweeping ormas yang videonya viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Terkait pembubarannya, Kepala Tim Jaguar Polres Depok Iptu Winam Agus tidak mau banyak berkomentar banyak soal instruksi dari Kapolda Metro Jaya ini.
"Sementara saya tidak memberikan statement dulu ke media, sekali lagi mohon maaf," kata Winam.

Tim Rajawali dan Raimas Backbone

Aipda Ambarita. Foto: Instagram/@mpambarita
Di Polres Jakarta Timur ada dua tim yang namanya santer, yaitu tim Rajawali dan Tim Raimas Backbone. Bedanya tim Rajawali diisi oleh gabungan anggota dari satuan yang berbeda. Sementara Raimas Backbone hanya anggota Sabhara.
Baik tim Rajawali maupun Raimas Backbone memiliki tugas yang sama yaitu menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Mereka melakukan patroli di wilayah Jakarta Timur untuk menjalankan tugas tersebut.
Tim Raimas Backbone saat ini tengah dalam masalah, sebab ketuanya, Aipda Ambarita, dimutasi ke Humas Polda Metro Jaya. Ia juga menjalani pemeriksaan terkait dugaan kesalahan prosedur saat memeriksa ponsel warga.
ADVERTISEMENT
Saat ini akun Youtube mereka juga ditutup oleh Polres Jakarta Timur sebagai bagian dari evaluasi. Meski begitu patroli keamanan di Jakarta Timur tetap berjalan.
Tim Rajawali tangkap remaja hendak tawuran. Foto: Dok. Tim Rajawali
Terkait perintah pembubaran kedua tim tersebut, Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan, hal itu tidak akan menyulitkan anggotanya. Meski begitu ia mengaku hingga kini belum mengetahuinya. Ia menyerahkan sepenuhnya ke Polda Metro Jaya.
"SOP (standard operasional prosedur) sesuatu prosedur yang harus dilakukan setiap anggota Polri. Jadi tidak ada perkara masalah sulit, karena itu menyangkut dengan hak asasi orang lain, aturan-aturan tentang asas-asas praduga tidak bersalah," kata Erwin.
"Itu sesuatu yang harus dijunjung oleh semua anggota di mana pun dia bertugas. Sehingga kalau ada upaya-upaya yang inisiatif pribadi kemudian melanggar SOP. Tentu prosedural itu sebagai pedoman setiap anggota untuk melakukan tindakan," tambah dia.
ADVERTISEMENT

Tim Cobra

Personel Sabhara melakukan simulasi penanganan gangguan keamanan di Polres Lhokseumawe, Aceh, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Polres Metro Bekasi juga memiliki tim Sabhara khusus bernama Tim Cobra. Seperti halnya tim-tim khusus patroli lainnya, Tim Cobra bertugas menangkal ancaman gangguan Kamtibmas, seperti seperti tawuran, begal, geng motor, dan sebagainya.
Tim Cobra dilengkapi dengan kendaraan dan senjata khusus. Mereka bertugas menyisir area rawan kriminal untuk menangkal sejumlah aksi kriminal, khususnya yang terjadi di malam hari.
"Tim ini akan menjamin keamanan, dan kenyamanan warga," kata Kapolres Metro Bekasi saat itu, Kombes Asep Adi Saputra, 5 Juni 2017.
Asep mengatakan, tim ini sebenarnya sudah ada sejak masih bernama Tim Anti Teror (TAT), yang anggotanya berasal dari Detasemen D Brimob Polda Metro Jaya. Karena tuntutan tugas, tim ini berubah menjadi Tim Cobra.
ADVERTISEMENT
Belum ada tanggapan dari Polres Bekasi terkait pembubaran tim ini.

Tim Pemburu Preman

Latihan Pasukan Elit Tim Pemburu Preman. Foto: Dok. Polres Jakbar
Tim patroli khusus milik Polres Jakarta Barat ini merupakan tim yang didirikan oleh Irjen Fadil saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013.
Tim ini berisi orang-orang pilihan yang dilengkapi seragam dan senjata yang digunakan untuk memberantas aksi premanisme di Jakarta Barat dan sekitarnya. Anggotanya bahkan diberi pelatihan khusus di Mako Brimob Kelapa Dua dan Pusdiklat Reserse Megamendung.
"Ini merupakan tim pemburu preman pertama di Indonesia," ujar Fadil saat itu.
Setelah dibentuk, Tim Pemburu Preman langsung bertugas melaksanakan upaya Kamtimbas dan membasmi preman-preman yang meresahkan, seperti kelompok John Kei dan Hercules.
Hingga kini belum ada komentar dari Polres Jakbar terkait pembubaran tim khusus ini.
ADVERTISEMENT

Tim Alpha Plus

Dua petugas Sabhara Polri memakai pelindung kepala saat melakukan pengamanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tak kalah dengan polres di wilayah lain, Polres Metro Jakarta Pusat juga memiliki tim khusus bernama Tim Alpha Plus. Tim ini bertugas melakukan patroli di wilayah Jakarta Pusat.
Team yang berdiri sejak Maret 2017 ini bertugas melakukan patroli untuk mengantisipasi aksi kriminalitas yang marak terjadi di wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya.
Tim ini biasa berpatroli pada malam hari dan dibekali dengan senjata laras panjang.
Patroli mereka dimulai dari Polres Metro Jakarta Pusat kemudian ke Jalan Kramat Sentiong wilayah Johar Baru, Jalan Percetakan Negara-Pasar Genjing, Jalan Pramuka Raya-Cempaka Putih 9, Jalan Ahmad Yani, Jalan Letjen Suprapto, dan Jalan Haji Jiung.
Tim ini bertujuan untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan jalanan yang ada di wilayah Jakarta Pusat, seperti tawuran dan balapan liar. Namun tak menutup kemungkinan untuk menangkap para pelaku kriminal lainnya yang beraksi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT

Tim Tiger

Polisi Sabhara Unit Reaksi Cepat (URC). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Polres Metro Jakarta Utara juga punya tim sendiri untuk menjaga Kamtibmas di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya. Tim ini bernama Tim Tindakan Tegas dan Reaksi Cepat (Tim Tiger).
Tim yang dibentuk pada 2017 ini bertugas menangani dengan cepat ancaman Kamtibmas dan tindakan kriminalitas lainnya di Jakarta Utara.
"Tim Tiger ini adalah untuk mencegah gangguan keamanan kamtibmas di wilayah Jakarta Utara. Tim Tiger ini adalah tim tindak tegas dan reaksi cepat yang kita bentuk untuk mengantisipasi segala ancaman yang ada. Baik gangguan kriminalitas maupun gangguan lainnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara saat itu, Kombes Erwin Kurniawan.
Terbentuknya Tim Tiger ini diharapkan dapat melakukan penindakan Kamtibmas dengan tegas namun humanis, sesuai prosedur yang ada. Selain menumpas street crime, Tim Tiger juga bertugas mengantisipasi gangguan Kamtibmas khususnya di malam hari agar masyarakat dapat beristirahat dengan tenang.
ADVERTISEMENT
Terkait pembubaran tim patroli khusus oleh Kapolda Metro Jaya, hingga saat ini belum ada tanggapan dari Polres Jakarta Utara.
=====================
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews