Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Sejumlah Anggota DPR dari PDIP Soroti TNI AD Masuk Kampus
22 April 2025 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
TNI AD belakangan menuai sorotan terkait isu mengintervensi kampus. Isu ini mencuat setelah anggota militer mendatangi kampus Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (16/4).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, sebelumnya anggota TNI juga mendatangi Forum Teori dan Praktik Sosial (FTPS) yang sedang menggelar diskusi bertajuk ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik’ di samping Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo, DIY, pada Senin (14/4).
Anggota Komisi I Fraksi PDIP TB Hasanuddin turut menyoroti keterlibatan TNI di lingkungan perguruan tinggi yang terjadi belakangan ini.
“Hal yang harus selalu dipahami adalah perguruan tinggi bukanlah medan pertempuran dalam perspektif pertahanan negara. Kampus adalah pusat intelektualitas dan pengembangan ilmu pengetahuan,” kata Mayjen Purn TB Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4).
TB Hasanuddin mengatakan, kebebasan akademik harus terjamin sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Ia khawatir keterlibatan TNI ini pelan-pelan akan mengekang kebebasan akademik.
ADVERTISEMENT
“Kehadiran TNI yang bernuansa intimidatif di lingkungan ini dapat mencederai prinsip kebebasan akademik," ucap dia.
Sorotan serupa juga disuarakan politikus PDIP di Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, Bonnie Triyana. Menurutnya, kehadiran prajurit militer bisa ditafsirkan sebagai bentuk intervensi aparat kepada kebebasan akademik.
"Peristiwa kedatangan aparat tentara ke kampus bisa ditafsirkan sebagai upaya mendikte, bahkan menjadi bentuk tindakan intervensi kebebasan akademik yang mutlak memerlukan suasana yang kondusif bagi kebebasan berpikir dan berekspresi intelektual," kata Bonnie.
Bonnie menilai, fenomena tentara masuk kampus merupakan kemunduran demokrasi yang mengingatkan pada masa Orde Baru. Pada masa itu, militer memiliki peran dominan dalam kehidupan sipil, termasuk institusi pendidikan.
Fenomena masuknya anggota militer ke kampus, kata Bonnie, dikhawatirkan akan memengaruhi kebebasan akademik dan menumpulkan daya kritis sivitas akademika.
ADVERTISEMENT
Penjelasan TNI AD
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan, kehadiran TNI khususnya TNI AD di sejumlah kampus karena ada kesepakatan kerja sama resmi/sah.
Selain itu, TNI AD mendapat undangan resmi untuk menyampaikan materi edukasi terhadap para calon mahasiswa maupun civitas akademika.
"Kami perlu menegaskan bahwa tidak pernah ada kegiatan prajurit TNI di dalam kampus-kampus di Indonesia yang dinarasikan sebagai upaya militerisasi. Kehadiran TNI AD di Kampus selama ini selalu berdasarkan prinsip kerja sama yang sah, bersifat edukatif dan dilakukan atas undangan atau koordinasi dengan pihak kampus," kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (20/4).
Wahyu lantas mengingatkan berdasarkan sejarah TNI AD adalah bagian dari rakyat. Tugas TNI adalah menjaga stabilitas nasional, termasuk menjalin hubungan baik dengan seluruh elemen bangsa, termasuk kalangan akademisi dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT