Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menerima laporan sejumlah WNI yang berada di Malaysia saat penggerebekan surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia, pada Kamis (11/4) lalu. Menurut Fadli, orang-orang yang ia terima hari ini adalah WNI yang berada di lokasi saat penggerebekan dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Bapak-bapak ini adalah mereka yang berada di tempat lokasi, mereka yang berada di tempat penggerebekan itu. Kemudian juga ada dari pihak Bawaslu, PPLN, Bawaslu dari KBRI di dua kejadian tempat tersebut,” kata Fadli di ruang kerjanya, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/4).
Fadli menceritakan, saat penggerebekan dilakukan kurang lebih ditemukan sebanyak 97 karung yang berisi surat suara telah tercoblos 01. Untuk pileg telah tercoblos caleg dari Partai NasDem nomor urut 2, Davin Kirana, dan nomor urut 3, Achmad.
“Mereka menemukan kalau enggak salah 97 karung di lokasi pertama dan 156 karung di tempat kedua. Masing-masing karung isinya 216 suara atau kertas suara yang ada. Menurut saya ini skandal luar biasa yang sangat besar dan menjadi perhatian publik bisa terjadi puluhan ribu kertas suara yang sudah dicoblos,” ujar Fadli.
ADVERTISEMENT
Fadli melanjutkan, berdasarkan keterangan pelaku yang saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian Malaysia, sudah ada beberapa karung yang telah diambil oleh oknum tertentu.
“Sudah ada 3 truk atau 3 lori yang duluan mengambil. Kalau 3 lori itu dengan jumlah yang sama berarti sudah ada sekitar 150 ribu surat suara yang sudah tercoblos. Kalau misalnya kita memakai logika itu,” papar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
“Saya kira ini adalah kejadian luar biasa di Malaysia, surat suara yang sudah tercoblos terlebih dahulu pada paslon tertentu dan juga pada caleg-caleg tertentu. Saya kira ini harus terjadi pengusutan, tidak bisa berhenti sampai di situ. Ini harus ada tindakan hukum. Saya pikir ini sudah menciderai demokrasi kita,” tambah Fadli.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, salah seorang WNI yang bernama Brem mengatakan, ketika itu ia berada di lokasi penggrebekan. Ia pun meminta agar pimpinan DPR harus mengawal kasus kecurangan ini.
“Kami merasa warga negara Indonesia yang ada di Malaysia sangat sangat dirugikan dengan peristiwa ini. Hak mereka diambil oleh orang yang tidaj bertanggung jawab. Kami sudah menangkap orang ini dengan begitu banyak suara. Seterusnya kami minta pihak KPU Bawaslu untuk segera menindaklanjuti kasus ini,” tutup Brem.