Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Sekeluarga di Kediri Minum Racun, 1 Anak Tewas: Motifnya Tak Kuat Diteror Pinjol
16 Desember 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mencoba mengakhiri hidup dengan meminum racun, Jumat (13/12). Motifnya karena tak kuat diteror oleh debt collector pinjaman online.
ADVERTISEMENT
Percobaan bunuh diri tersebut dilakukan oleh pasangan suami-istri Danang (31) dan Minatun (29), bersama dua anak mereka, MNP (8) dan MRS (2).
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama menjelaskan, tekanan akibat utang dari aplikasi pinjol menjadi penyebab utama pasangan ini nekat melakukan tindakan tersebut.
“Si perempuan merasa tertekan karena utang pinjol. Ia sering menerima teror telepon dari nomor tidak dikenal yang terus-menerus menagih utang. Hal ini membuatnya bingung dan akhirnya menceritakan masalahnya kepada suaminya,” ungkap Fauzy kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
MNP bahkan sempat meminta bantuan kepada kerabat, tetapi tidak mendapatkan pertolongan. Dalam kondisi terdesak dan frustrasi, pasangan ini memutuskan membeli racun dan mencampurnya dengan susu, dan meminumkan cairan tersebut kepada seluruh anggota keluarga.
ADVERTISEMENT
Anak bungsu tewas
Anak kedua mereka, MRS (2), meninggal dunia setelah mengkonsumsi susu bercampur racun. Sedangkan, anak pertama, MNP (8), berhasil selamat karena hanya meminum sedikit dan langsung memuntahkannya.
“Saat ini, kondisi suami dan istri terus membaik setelah menjalani perawatan intensif di RS SLG Kediri. Anak pertama juga sudah diperbolehkan pulang dan dirawat oleh kerabatnya,” kata Fauzy.
Polisi masih mendalami kasus ini, termasuk mencari bukti terkait racun dan aplikasi pinjaman online yang digunakan korban. Meskipun aplikasi pinjol tersebut telah dihapus oleh MRS, polisi mencatat bahwa korban terus menerima ancaman dan teror dari pihak yang diduga penagih utang.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan bahaya pinjaman online ilegal dan tekanan mental yang dapat ditimbulkan. Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk melaporkan tekanan dari pinjol ilegal atau mencari bantuan psikologis jika menghadapi masalah serupa.
ADVERTISEMENT