Sekitar 300 Pasien RSUP Sanglah Denpasar Dievakuasi ke Area Selasar RS

6 Agustus 2018 7:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi RSUP Sanglah, pasien dievakuasi sementara di selasar dan lobby pavilliun pasca gempa di Lombok, Minggu (5/8) malam. (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi RSUP Sanglah, pasien dievakuasi sementara di selasar dan lobby pavilliun pasca gempa di Lombok, Minggu (5/8) malam. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selasar sepanjang RSUP Sanglah, Jalan Diponegoro, Denpasar, Bali, tampak dipadati pasien akibat gempa di Lombok semalam. Beberapa bangunan di tiap unit RSUP Sanglah mengalami keretakan, namun tidak sampai ada yang roboh. Para pasien lalu dievakuasi di area selasar untuk mengantisipasi gempa susulan.
ADVERTISEMENT
Direktur Medis dan Keperawatan RSUP Sanglah dr. I Ketut Sudartana menyampaikan ada sekitar 300 pasien RS yang dievakuasi. RS juga mendapat kiriman pasien dari luar akibat gempa sebanyak 6 orang.
"Kalau dari pasien tidak ada korban. Tidak ada bangunan yang roboh, hanya retak saja di Angsoka, Cempaka, di wing Amerta dan lainnya. Hampir semua ada retakannya. Jadi hampir 300an (pasien) dievakuasi ke selasar," kata Sudartana di RSUP Sanglah Denpasar, Minggu (5/8) malam.
"Ada kiriman 6 pasien dari luar, dari kawasan Sesetan, karena tertimpa tembok yang runtuh akibat gempa. Dua sudah dipulangkan, empat masih dilakukan tindakan. Kalau memang patah, akan dioperasi," paparnya.
Sudartana menyampaikan, saat ini para pasien masih enggan kembali ke ruang inap, mereka masih merasa trauma dengan gempa yang terjadi, bahkan menurut pengakuannya, gempa ini adalah yang terbesar yang pernah dialaminya. Ia juga meminta bantuan BPBD Denpasar untuk memasang tenda evakuasi.
ADVERTISEMENT
"Mungkin sampai dua hari ke depan. Psikologis pasien yang terganggu, mereka belum siap kembali ke ruang inap, kami ikuti prosedur yang ada, ada tim medis turun standby. Kami tetap ikut pantau kondisi di RS," tambahnya.
"Sementara kami minta BPBD bangun tenda darurat bantuan BPBD. Semoga kami bisa fokuskan penanganan," katanya.
Situasi RSUP Sanglah, pasien dievakuasi sementara di selasar dan lobby pavilliun pasca gempa di Lombok, Minggu (5/8) malam. (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi RSUP Sanglah, pasien dievakuasi sementara di selasar dan lobby pavilliun pasca gempa di Lombok, Minggu (5/8) malam. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Tak hanya di Denpasar, korban gempa lainnya juga ada di Karangasem, Bali. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa menyampaikan ada 20 orang luka-luka akibat gempa tersebut.
Sebanyak 20 korban luka terdiri dari 3 orang patah tulang, 1 orang cedera tulang belakang, 1 orang cedera kepala dan 15 orang luka lecet. 1 korban luka lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah.
ADVERTISEMENT
"Yang luka lecet 15 orang sudah dipulangkan satu orang dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar yang lain di RS Karangasem," kata Arimbawa.
Situasi RSUP Sanglah, pasien dievakuasi sementara di selasar dan lobby pavilliun pasca gempa di Lombok, Minggu (5/8) malam.
 (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi RSUP Sanglah, pasien dievakuasi sementara di selasar dan lobby pavilliun pasca gempa di Lombok, Minggu (5/8) malam. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)