Sekjen DPR: Waterproofing Dome Gedung Nusantara Terakhir pada 2015

17 Mei 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
DPR berencana merenovasi atap dan memperbaiki struktur alias waterproofing dome Gedung Nusantara DPR dengan anggaran Rp 4,5 miliar yang berasal dari APBN. Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan waterproofing dome Gedung DPR terakhir dilakukan pada tahun 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
"2015. Terakhir kita lakukan waterproofing itu pun hanya sebagian sebagian yang kita lakukan," kata Indra di Gedung DPR, Senayan, Selasa (17/5).
Indra menjelaskan saat ini kondisi dome sudah terdapat beberapa kerusakan. Ia menjelaskan sudah banyak bagian yang menggelembung dan mengelupas.
"Saat ini banyak bagian-bagian itu karena itu adalah bangunan heritage yang harus kita rawat banyak bagian-bagian yang menggelembung," ucapnya.
Bagian gelembung itu kemudian mengelupas strukturnya, banyak retakan-retakan rambut dan juga banyak bagian-bagian untuk menyimpan uap air di dalamnya," lanjut dia.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar memberikan keterangan pers soal anggaran Rp48,7 miliar untuk penggantian gorden di rumah jabatan anggota dewan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Selain itu, Indra menuturkan, di dalam dome juga terdapat jamur yang merusak struktur beton gedung.
"Termasuk di dalamnya jamur yang itu masuk ke dalam struktur beton tersebut," kata dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, waterproofing dilakukan sebagai persiapan DPR menyambut sejumlah kegiatan nasional dan internasional seperti G-20.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita melakukan kembali waterproofing untuk persiapan acara kenegaraan yang akan dilaksanakan pada 16 Agustus itu nota APBN pemerintah, Presiden," kata Indra.
"Kemudian tanggal 5-6 Oktober itu akan ada pertemuan P20 yang dihadiri 20 kepala parlemen dunia, plus undangan 20 kepala parlemen dunia. Sekitar 40 ketua parlemen dunia pada 5-6 Oktober," tutupnya.