Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus mengatakan, kemungkinan terdapat empat calon ketum yang akan maju dalam munas. Mereka adalah Airlangga Hartanto, Bambang Soesatyo, Ridwan Hisjam, dan Indra Bambang Utoyo.
Sebelum munas Golkar , ia berharap keempat calon itu saling melakukan lobi agar siapa yang menjadi ketum bisa ditentukan melalui musyawarah mufakat.
"Keempat ini yang perlu kita apa imbau ke mereka melaksanakan lobi politik. Ya, tadi itu yang diharapkan didapat suatu kesepakatan sehingga mereka benar-benar dapat musyawarah dan bermufakat untuk nanti menunjuk siapa yang jadi pimpinan partai Golkar 2019-2024 nanti," kata Lodewijk di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Nantinya dalam proses musyawarah mufakat, keempat calon yang ada harus berdiskusi untuk memilih siapa di antara mereka yang menjadi ketua. Lodewijk berharap proses ini dapat menjaga soliditas partai khususnya dalam menghadapi rangkaian agenda politik ke depan.
ADVERTISEMENT
"Ujung-ujungnya mereka kan beraklamasi, siapa yang menjadi ketum. Nah, di situ kalau musyawarah mufakat kita harap betul-betul Golkar kita jaga kesolidan menghadapi Pilkada 2020," tutur Lodewijk.
Lodewijk menuturkan sebelum munas Golkar berlangsung, tak menutup kemungkinan munculnya calon lain selain 4 kandidat tersebut. Terlebih, pendaftaran baru akan dibuka setelah tatib munas disepakati.
"Nah, kita lihat apa ada calon calon kejutan, atau sering kita dengar kuda hitam yang akan maju dari kaum milenial ya kita tunggu," tutur Lodewijk.
Sebelum pelaksanaan munas, Golkar tengah mengadakan rapimnas sebagai persiapan teknis munas. Dorongan untuk musyawarah juga telah disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie. Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung menilai jika musyawarah tak bisa dilakukan, mau tidak mau pemilihan ketum harus melalui voting.
ADVERTISEMENT