Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sekjen PAN Respons Komplain Kursi DPR Saleh Daulay: Minyak Goreng Lebih Penting
23 Maret 2022 13:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sekjen PAN sekaligus Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno menilai komplain terkait kursi baru di ruang rapat komisi DPR RI tak perlu dibahas lebih lanjut. Menurut dia, masih ada hal yang lebih penting dibahas secara komprehensif seperti polemik minyak goreng dan solar.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak substansial karena ini masalah urusan rumah tangga. Kalau kita bicara ini dibahas lebih lanjut, ada yang lebih penting. Minyak goreng, solar, subsidi BBM," kata Eddy di Gedung DPR Senayan, Rabu (23/3).
Di satu sisi, Eddy menilai komplain terkait kursi DPR masuk akal. Sebab, hal ini tentu berpengaruh pada efektivitas kerja anggota dalam rapat bersama mitra khususnya pemerintah.
"Itu kan suatu hal yang urusannya rumah tangga. Ada penyediaan kursi, ada anggota enggak nyaman. Saya kira masuk akal. Penyediaan kursi kan harus memikirkan kondisi rapat, anggota. Ada yang tinggi, kurang tinggi, kurus, tidak terlalu kurus," terangnya.
"Bukan masalah kenyamanan, tapi efektivitas. Supaya perangkat yang ada di ruang sidang efektif bagi anggota yang hadir berjam-jam menghadapi mitra, pengawasan, dan lain-lain," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ia meminta hal ini tak menjadi polemik di masyarakat. Menurut Eddy, komplain terkait kursi DPR ini hanya saran demi efektivitas kerja anggota.
"Jadi kita akhiri saja diskursusnya karena ini toh masalah rumah tangga dan tujuannya agar anggota bisa kerja efektif, tidak minta berlebihan," pungkas dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi Kesehatan (IX) DPR Fraksi PAN, Saleh Daulay, menuai sorotan usai mengkritik pengadaan kursi baru bagi Komisi IX. Menurutnya, kursi tersebut tidak nyaman digunakan, dibanding kursi yang lama.
"Saya enggak nyaman kursi-kursi baru ini, membuat saya enggak nyaman sekali. Kalau boleh saya usul ganti yang lama aja deh," tutur Saleh dalam rapat Komisi IX DPR dengan Kemenkes RI, Selasa (22/3).
Secara terpisah, Saleh menerangkan kursi baru memiliki bentuk yang lebih tinggi daripada kursi lama. Sehingga dikhawatirkan dapat menghalangi pandangan anggota lain yang duduk di belakang kursi dan berdampak pada efektivitas kerja dewan.
ADVERTISEMENT