Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sekjen PBB: Amat Mengejutkan Afrika Tak Punya Posisi Permanen di Dewan Keamanan
6 September 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekjen PBB Antonio Guterres berharap negara di benua Afrika dapat memanfaatkan kemitraan dan bantuan dari China dengan maksimal. Pemerintah China melalui kepemimpinan Presiden Xi Jinping tengah gencar mempromosikan modernisasi yang tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
"Afrika dapat memanfaatkan secara maksimal bantuan dari China di berbagai bidang mulai dari perdagangan, manajemen data, keuangan, dan teknologi," kata Guterres dalam pernyataannya di pembukaan Forum Kerja Sama China-Afrika (FOCCA) di Great Hall of the People, Beijing, Kamis (5/9), dikutip Jumat (6/9).
Guterres mengatakan, dunia saat ini sedang menghadapi beban yang sangat berat. Ia bahkan menyoroti bagaimana negara di benua Afrika masih belum mendapatkan posisi permanen di Dewan Keamanan PBB.
"Saatnya untuk memperbaiki beberapa ketidakadilan historis. Misalnya, sangat mengejutkan bahwa [perwakilan] benua Afrika masih belum memiliki kursi tetap di Dewan Keamanan," ungkapnya.
Menurut Guterres, KTT Masa Depan (Summit of the Future) yang akan digelar di New York, Amerika Serikat bulan ini menjadi peluang penting bagi reformasi yang dilandasi solidaritas dan keadilan.
ADVERTISEMENT
"Dan kami telah mengusulkan fokus pada pencegahan dan pendekatan bersama untuk terhadap ancaman baru yang muncul terhadap keamanan global," ujarnya.
Guterres kemudian menyinggung operasi perdamaian yang dipimpin Uni Afrika. Menurutnya, ini merupakan perkembangan baik yang dicapai Dewan Keamanan PBB baru-baru ini.
"Kami mendorong reformasi sehingga arsitektur keuangan internasional dan lembaga keuangan mencerminkan dunia yang saat ini, bukan dunia setelah Perang Dunia II, serta menanggapi tantangan yang saat ini dihadapi khususnya yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di Afrika," tuturnya.