Sekjen PBB Kecam Serangan Israel Terhadap UNIFIL: Kejahatan Perang

14 Oktober 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan Israel yang melukai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, UNIFIL. Lima tentara UNIFIL terluka dalam aksi Israel itu, termasuk dua personel TNI.
ADVERTISEMENT
"Personel UNIFIL dan segala upayanya tak boleh menjadi target," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, pada Minggu (13/10) seperti dikutip dari AFP.
"Serangan terhadap anggota pasukan perdamaian adalah pelanggaran hukum internasional dan merupakan sebuah kejahatan perang," sambung dia.
Dujarric menambahkan, serangan teranyar Israel yang berada di gerbang UNIFIL dipandang sebagai aksi disengaja. Ia bahkan menyebut aksi itu sangat memprihatinkan.
Sejak pekan lalu serangan Israel mengenai lima anggota UNIFIL, yaitu 2 anggota TNI, 2 tentara Sri Lanka dan seorang tentara yang tak disebut asalnya.
Dalam serangan militer Israel (IDF) terbaru pada Minggu pagi, 15 tentara UNIFIL kena dampak asap dari senjata yang dilemparkan.
Atas semua kejadian itu, Dujarric meminta semua pihak menahan diri dari aksi-aksi membahayakan pasukan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Pemerintah RI lewat Menlu Retno Marsudi mengutuk keras serangan Israel terhadap anggota TNI yang bertugas di UNIFIL. Indonesia masuk daftar negara penyumbang personel UNIFIL terbesar, mencapai lebih dari 1.200 orang.
Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu meminta Guterres memindahkan pasukan UNIFIL di selatan Lebanon. Netanyahu beralasan Hizbullah — musuh bebuyutan Israel — menggunakan pasukan UNIFIL sebagai perisai hidup. Permintaan Netanyahu ini jelas ditolak mentah-mentah oleh UNIFIL.