Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Sekjen PBB Sebut Gaza Telah Berubah Menjadi 'Ladang Pembantaian'
9 April 2025 3:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyebut Gaza telah berubah menjadi 'ladang pembantaian'. Dia menyalahkan Israel karena telah menghalangi pengiriman bantuan ke wilayah Gaza untuk memenuhi kebutuhan penduduk Palestina.
ADVERTISEMENT
"Lebih dari sebulan penuh telah berlalu tanpa setetes pun bantuan ke Gaza. Tidak ada makanan. Tidak ada bahan bakar. Tidak ada obat-obatan. Tidak ada pasokan komersial. Ketika bantuan telah mengering, pintu air kengerian telah terbuka kembali," kata Guterres kepada wartawan, Selasa (8/4), dikutip dari AFP.
Menunjuk pada Konvensi Jenewa yang mengatur perlakuan terhadap orang-orang dalam perang, ia menekankan adanya kewajiban untuk memastikan penyediaan makanan dan pasokan medis bagi penduduk.
"Tidak ada satu pun yang terjadi hari ini. Tidak ada pasokan kemanusiaan yang dapat memasuki Gaza," katanya.
"Pihak berwenang Israel yang baru-baru ini mengusulkan 'mekanisme otorisasi' untuk pengiriman bantuan berisiko semakin mengendalikan dan membatasi bantuan hingga kalori dan tepung terakhir," kata Guterres kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
ADVERTISEMENT
Ia merujuk pada usulan Israel baru-baru ini mengenai pengendalian bantuan ke Gaza, yang menurut sumber PBB mencakup pemantauan kalori untuk mencegah penyalahgunaan oleh Hamas.
"Saya tegaskan -- kami tidak akan berpartisipasi dalam pengaturan apa pun yang tidak sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan -- kemanusiaan, ketidakberpihakan, independensi, dan netralitas," katanya, menuntut jaminan untuk masuknya bantuan tanpa hambatan.
Guterres juga menyuarakan kewaspadaan tentang situasi di Tepi Barat.
"Jalan saat ini adalah jalan buntu -- sama sekali tidak dapat ditoleransi di mata hukum dan sejarah internasional," katanya.
"Dan risiko Tepi Barat yang diduduki berubah menjadi Gaza lain membuatnya semakin buruk."
"Sudah saatnya mengakhiri dehumanisasi, melindungi warga sipil, membebaskan para sandera, memastikan bantuan yang menyelamatkan nyawa, dan memperbarui gencatan senjata," pungkasnya.
ADVERTISEMENT