Sekjen PBNU soal Pernyataan Letjen Dudung: Konteksnya Kebangsaan

15 September 2021 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman kunjungi Yonzikon 11 di Matraman, Jakarta Timur. Foto: TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman kunjungi Yonzikon 11 di Matraman, Jakarta Timur. Foto: TNI AD
ADVERTISEMENT
Pernyataan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurrachman menuai polemik. Pernyataan Dudung bahwa semua agama benar di mata Tuhan menuai respons dari berbagai tokoh nasional.
ADVERTISEMENT
Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, menilai pernyataan tersebut harus dipahami dalam konteks kebangsaan.
"Kita harus memahaminya dari sudut pandang kebangsaan dan kenegaraan. Semua agama sama dalam konteks semua agama mengajarkan kebaikan. Spirit ini yang harus kita pahami bersama," kata Helmy kepada wartawan, Rabu (15/9).
Helmy mengatakan dałam konteks kebenaran, secara teologis ada di dalam keyakinan masing-masing individu. Hal ini yang dikenal dengan prinsip akidah.
"Namun dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang bineka, kebenaran agama dikontekstualisasikan dalam wujud perbuatan baik dan sinergi bersama untuk membangung bangsa dan negara," beber Helmy.
Kendati demikian, Helmy tetap memberikan catatan dalam polemik pernyataan Letjen Dudung tersebu. Ia meminta agar menghindari sikap merasa paling benar.
ADVERTISEMENT
"Sikap merasa paling benar dalam beragama harus kita hindari dalam konteks kebangsaan. Sebab sikap tersebut akan melahirkan fanatisme yang akan menganggap semua yang ada di luar keyakinanya adalah salah. Ini yang harus kita hindari bersama," tegasnya.
Ia mengatakan perlu watak inklusivisme dalam beragama. Sebab, agama menjadi sumber yang menginspirasi lahirnya apa yang disebut sebagai perbuatan baik yang tercermin dalam wujud kesalehan ritual dan kesalehan sosial.
"Maka implementasi ketakwaan itu selain ibadah ritual kita semakin bagus, juga tercermin dalam relasi sosial, sedekah dan sikap kedermawanan," pungkas Helmy.