news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sekjen PBNU Tolak Ataturk Jadi Nama Jalan: Lebih Bijaksana Tokoh Betawi

19 Oktober 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Helmy Faishal Zaini, menilai rencana menjadikan nama presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, sebagai nama jalan di Jakarta kurang bijaksana.
ADVERTISEMENT
Helmy menyarankan pemerintah lebih baik mengganti nama jalannya dengan nama tokoh Betawi.
“Tentang rencana pemberian nama jalan protokol Jakarta dengan nama tokoh pembaharu Turki, menurut saya jauh lebih bijaksana jika menggunakan nama tokoh Betawi yang menginspirasi,” cuit Helmy dikutip dari akun Twitter @Helmy_Faishal_Z, Selasa (18/10).
Helmy juga mengusulkan nama-nama tokoh Betawi yang dinilainya lebih layak dijadikan nama jalan dibanding Ataturk.
“Guru Manshur (Jembatan Lima), Guru Mughni (Kuningan) & Guru Marzuki (Cipinang). Setuju?” lanjut Helmy.
Infografik Kontroversi Ataturk. Foto: Tim Kreatif kumparan
Rencana pemberian nama ruas jalan di Jakarta menjadi Kemal Ataturk menuai polemik. Tak sedikit yang menyebut penggantian nama menjadi Attaturk hanya akan mencederai perasaan umat Islam di Indonesia.
Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan penentuan nama Mustafa Kemal Ataturk berasal dari permintaan pemerintah Turki, dan bukan dari Indonesia atau Pemprov DKI.
ADVERTISEMENT
"Yang akan menentukan nama jalannya bukan Pemerintah Indonesia dan juga bukan Pemda DKI," kata Iqbal dalam keterangannya, Minggu (17/10).
Meski begitu, Iqbal memastikan siapa tokoh Turki yang akan dijadikan nama jalan di Jakarta hingga kini belum dipastikan.
"Kita masih menunggu usulan resmi nama jalan tersebut. Apa pun nama jalan itu nanti, pasti itu mewakili harapan pemimpin dan rakyat Turki," tutup dia.
==========
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews