news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sekjen PDIP: Ada Partai Elektoralnya Turun, Coba Munculkan Kader Partai Lain

17 Juli 2022 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memimpin Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP Sumatera Utara (Sumut).  Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memimpin Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP Sumatera Utara (Sumut). Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali mengingatkan pengurus dan kader partai, untuk tak mengurusi masalah capres-cawapres. Ia menegaskan, capres-cawapres PDIP di 2024 diputuskan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Hasto memastikan Megawati tengah mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis. Ia menyebut paling tidak, calon tersebut pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya.
“Kader PDIP harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” kata Hasto di Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu (17/7).
Hasto kemudian menyinggung ada partai lain yang elektabilitasnya turun tapi malah memunculkan kader partai lain sebagai capres. Meski, Hasto tak merinci partai apa yang dimaksud.
“Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Hasto meminta pengurus dan kader PDIP se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Presiden RI Pertama Sukarno dan Megawati.
Hasto mengingatkan, PDIP dulu kerap menjadi partai yang selalu dikerdilkan, partai yang hanya dijadikan aksesoris demokrasi. Namun Megawati terus belajar dari Bung Karno untuk menciptakan tekad dan tindakan dari berbagai ide dalam membangun partai.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP. Foto: PDIP
“Bu Mega juga berangkat dari ide. Jadi ini ide yang sepertinya tak mungkin dijalankan saat itu. Tetapi dengan bergerilya melantik korcam-korcam, Ibu Mega bagaikan mendirikan tower-tower Telkom yang memancarkan signal dan terjadi koneksitas antara pemimpin dan rakyat. Di mana tower-tower itu adalah pengurus cabang PAC sebagai koordinator kecamatan,” papar Hasto.
Ia melanjutkan, Megawati juga berkeliling ke seluruh Indonesia seperti Bung Karno. Dengan berkeliling Indonesia, ia menerangkan, Megawati dapat memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan.
ADVERTISEMENT
Termasuk mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah rakyat dan membangun masa depan.
“Maka skala prioritas kita adalah tiada hari tanpa konsolidasi, tanpa turun ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan ke rakyat. Kita lakukan pergerakan kepada pemilih khususnya kepada perempuan dan anak muda,” ujar Hasto.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di penutupan Rakernas partai, Kamis (23/6/2022). Foto: Dok. PDIP
"Tantangan lain di 2024 adalah ancaman radikalisme dan kekuatan yang ingin mengganti Pancasila. Kita harus jaga soliditas menghadapi berbagai tantangan ideologis,” pungkas dia.
Hasto hadir di Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakernas II PDIP. Di acara itu, jajaran pengurus PDIP Kalteng dipimpin Ketua DPD Arton Dohong dan Sekretarisnya Sigit K.Yunianto.
Hadir pula Gubernur Kalteng yang merupakan kader PDIP Sugianto Sabran, serta dua anggota DPR dapil Kalteng Agustiar Sabran serta Willy M Yoseph.
ADVERTISEMENT