Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Sekolah di Sumut Dilarang Study Tour, Bila Melanggar Bisa Kena Sanksi
28 April 2025 17:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menerbitkan surat edaran (SE) terkait larangan kegiatan study tour atau wisata akhir tahun pelajaran 2024/2025. Surat bernomor 400.3/2333 tahun 2025 itu dikeluarkan pada 4 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Berikut kutipan surat edaran tersebut.
Sebagai alternatif, Disdik menawarkan sekolah menggelar kegiatan perpisahan dengan konsep sederhana di lingkungan sekolah.
Kepala Bidang SMA Disdik Pemprov Sumut, Basir Hasibuan, menuturkan surat edaran ini telah dibagikan ke seluruh SMA, SMK dan SLB Negeri se-Sumut. Namun begitu, ternyata sudah ada sekolah yang telanjur mengutip biaya study tour sebelum SE disebarkan.
ADVERTISEMENT
"SE larangan study tour ke luar sekolah ini sudah kita bagikan. Tapi memang ada yang sudah telanjur mengutip. Dan itu sudah kita minta untuk dikembalikan," kata Basir, Senin (28/4).
Sekolah Bisa Kena Sanksi
Basir menegaskan, bila ada sekolah yang nekat menggelar study tour, pihaknya akan memanggil kepala sekolah untuk diklarifikasi bahkan diberikan sanksi.
"Kecuali kasusnya siswa berinisiatif patungan untuk mengeluarkan uang itu tidak masalah ya. Yang bermasalah apabila sekolah ada yang melakukan pemaksaan melakukan kutipan dengan membagikan surat edaran ke wali murid, itu dilarang," jelasnya.
"Di luar SPP, tidak boleh mengutip. Kalau murid yang ngumpul dana, silakan. Tapi pihak sekolah tidak boleh intervensi, meminta, dan memberikan surat edaran kutipan itu tidak boleh," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, bila siswa ingin menggunakan baju seragam saat momen perpisahan, hal itu tak jadi masalah. Namun, tetap dengan catatan inisiatif siswa tanpa aturan yang diberlakukan sekolah.
"Kalau siswa mau beli baju custom di hari perpisahan mereka patungan itu tidak masalah. Asal jangan sekolah yang meminta. Dan seluruh sekolah diimbau lakukan perpisahan di sekolah saja," jelasnya.