Sekretaris Partai Ummat Sulawesi Tenggara Ajukan Pengunduran Diri

24 Januari 2022 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deklarasi Partai Ummat. Foto: Youtube Amien Rais
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Partai Ummat. Foto: Youtube Amien Rais
ADVERTISEMENT
Partai Ummat kembali ditinggalkan oleh pengurus di daerah. Kali ini, Sekretaris Umum Partai Ummat Provinsi Sulawesi Tenggara Imanuddin telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai pengurus dan anggota partai besutan Amien Rais tersebut pada Sabtu (22/1).
ADVERTISEMENT
“Itu (surat pengunduran diri) secara fisik betul. Saya sudah kirim itu surat pengunduran diri. Waktu mengundurkan kemarin hari Sabtu tanggal 22 (Januari 2022),” ungkap Imanuddin saat dihubungi kumparan, Senin (24/1).
Namun, ia menegaskan bahwa pengunduran dirinya belum resmi karena harus melalui proses persetujuan dari Ketua Majelis Penasehat Partai Ummat terlebih dahulu.
“Belum resmi mundur. Kita ada kejanggalan bahwa ini belum final. Belum mundur karena harus sesuai mekanisme, karena belum sesuai mekanisme yang saya lakukan, sehingga ada penolakan dari pihak DPP Pusat,” sebut dia.
Imanuddin juga menjelaskan bahwa konflik internal melatarbelakangi mundurnya ia dari Partai Ummat, sehingga keberadaannya di partai tersebut dinilai tidak efektif lagi.
“Pertama, Partai Ummat ini, dia punya simbol berkomitmen melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Namun yang terjadi sekarang ini ya itulah, hal-hal yang sensitif itu bertentangan menurut saya,” ungkap Imanuddin.
ADVERTISEMENT
“Kemudian berkomitmen melawan kezaliman di luar institusi kepartaian Ummat karena partai politik adalah keperluan politik yang menurut saya dari gesekan-gesekan kepentingan subjektif yang justru kita saling menzalimi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, pengunduran juga didasari alasan-alasan praktis seperti tidak cukup waktu dan kurang memiliki dana untuk bisa mengembangkan Partai Ummat di Sulawesi Tenggara.
“Kedua, alasan personal. Kita pahami bahwa tidak cukup waktu untuk menjadi pengurus Ummat sebagai partai baru. Ketiga, sumber daya personal, dalam hal ini alasan finansial pribadi saya yang tidak mendukung,” jelas dia.
Imanuddin pun mengungkapkan rencananya yang akan kembali menjadi akademisi jika telah resmi keluar dari Partai Ummat.
“Beberapa hari ini saya concern (menjadi akademisi) karena saya bagian (dari) akademisi. Saya masih menyikapi untuk kelanjutan bagaimana yang terbaik ke depannya,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, gelombang pengunduran diri pengurus Partai Ummat di berbagai daerah terus terjadi. Mulai dari pengurus DPD dan DPC se-Kabupaten Cianjur, Ketua DPW dan Sekretaris Partai Ummat Jawa Barat, DPD dan DPC Partai Ummat Batam, Ketua Bappilu Partai Ummat Muhammad Nabil.
Teranyar, Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Sulawesi Tenggara, Chulafaau Rasyidin juga mundur pada 1 Januari 2022 lalu. DPP Partai Ummat tak menganggap pengunduran diri pengurus sebagai masalah serius. Mereka tetap fokus hadapi 2024.