Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1,2 juta vaksin corona merek Sinovac tiba di Indonesia. Meski begitu vaksin asal China itu belum bisa digunakan.
ADVERTISEMENT
Proses vaksinasi masih harus menunggu izin dari BPOM. Selain itu juga sertifikasi halal dari MUI.
"Walaupun vaksin telah datang dan berada di Indonesia namun pelaksanaan vaksinasi masih harus melewati tahapan evaluasi dari Badan POM, untuk memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnya. Selain itu juga menunggu fatwa MUI untuk aspek kehalalannya," kata Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto, Minggu (6/12).
Pria yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian itu mengatakan kedatangan vaksin corona di Indonesia akan dilakukan secara bertahap. Begitu juga dengan vaksinasi.
"Prioritas untuk tenaga kesehatan dan petugas layanan publik yang telah diatur secara teknis oleh Pak Menteri Kesehatan," kata Airlangga.
Meski vaksin sudah tiba di Indonesia, Airlangga mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Hal itu harus terus dilakukan hingga COVID-19 benar-benar hilang dari Indonesia maupun dunia.
ADVERTISEMENT
"Melengkapi upaya testing, tracing, dan treatment, serta memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, pelaksanaan vaksinasi adalah upaya yang sangat penting dalam mengakhiri pandemi. Ketiga hal tersebut, 3T, 3M, dan vaksinasi harus selalu berjalan bersamaan sampai kita semua di Indonesia, di seluruh dunia benar-benar lepas dari pandemi COVID-19," kata Airlangga.
Vaksin Sinovac tiba di Indonesia pukul 21.00 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Vaksin dibawa dari China dengan rute Jakarta-Beijing-Jakarta dan ditempatkan dalam kargo khusus.