Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Selain Eijkman, 38 Lembaga Riset Lain Juga Dilebur ke BRIN
4 Januari 2022 15:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Betul [ada 39 lembaga]. Setelah 5 entitas pada 1 September 2021, 1 Januari 2022 sudah diintegrasikan 28 kementerian/lembaga. Dan 6 sisanya bulan ini," kata Laksana saat dihubungi, Selasa (4/1).
Lima entitas yang dimaksud yakni Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Kemenristek/BRIN termasuk di dalamnya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME). Sementara 34 lainnya yakni Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) kementerian.
"Saya tidak punya daftarnya, tapi [Balitbang] semua kementerian yang pasti. Tidak ada pengecualian," tandas dia.
Peleburan Eijkman hingga LIPI diatur dalam ketentuan Pasal 58 dalam Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang BRIN. Peleburan ini kemudian mendapat tanggapan pro kontra dari sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
Sebagian menilai peleburan Eijkman, misalnya, dapat meningkatkan kinerja riset. Sementara lainnya khawatir peleburan ini akan menghambat penelitian COVID-19 yang selama ini dikembangkan Eijkman, seperti vaksin corona Merah Putih.
Adapun sejumlah peneliti Eijkman disebut diberhentikan karena peleburan ini. Tetapi Laksana memastikan alih status peneliti telah berjalan sesuai ketentuan, seperti honorer non PNS Eijkman yang diungkapnya sudah mengikuti proses seleksi PNS sejak Oktober 2021 dan dinyatakan lulus menjadi PNS BRIN pada Desember 2021.